Pertamina Apresiasi Pelanggan BMM Ramah Lingkungan

Pertamina turun langsung menyapa pelanggan di Denpasar, mengapresiasi mereka yang memakai BBM ramah lingkungan.
Dalam rangka hari pelanggan nasional 4 September 2020, PT Pertamina (Persero) Jatimbalinus menyapa pelanggan setianya di Denpasar. (Foto: Tagar|Dokumentasi Pertamina Jatimbalinus).

Denpasar - PT Pertamina (Persero) turun langsung menyapa pelanggan di Denpasar sebagai bentuk apresiasi kepada mereka  yang menggunakan green BBM atau bahan bakar khusus  yang berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.

“Dalam rangka menyemarakkan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, kami turun langsung menyapa pelanggan setia produk Pertamina di SPBU 54.801.35,” ujar Sales Area Manager Retail Bali, Deny Sukendar, seperti yang dikutip Tagar, Jumat 4 September 2020.

Baca Juga: Cegah Corona, Pertamina Bali Optimalkan Pesan Antar 

Menurut Deny, penggunaan bahan bakar khusus yang berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan dan kualitas udara di Provinsi Bali. Hal  ini  sangat penting karena Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit domestik maupun mancanegara.

Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.850 per liter.

Ia juga mensosialisasikan penggunaan MyPertamina, serta menyampaikan promo menarik yang dihadirkan melalui MyPertamina. “Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional, kami berupaya untuk terus menyosialisasikan penggunaan MyPertamina, karena menyambut Harpelnas ini terdapat banyak program promo menarik, seperti cashback 30% untuk pembelian produk Pertamax-Series dan Pertamina Dex, serta khusus hari ini terdapat promo poin ganda MyPertamina untuk pembelian produk Pertamax-Series dan Pertamina Dex,” ujar Deny.

Tidak hanya itu, di sela kegiatan tersebut, Pertamina juga membagikan 100 masker gratis kepada pelanggan yang melakukan pembelian produk menggunakan aplikasi MyPertamina.

“Pemberian masker ini juga sebagai pengingat kepada masyarakat untuk terus menggunakan masker selama masa pandemi sebagai salah satu protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tutur Deny.

Program Langit Biru

Di kegiatan itu, Pertamina juga mensosialiasikan penggunaan BBM yang ramah lingkungan seperti Pertalite, Pertamax-Series, dan Dex-Series kepada masyarakat. Selain baik untuk kendaraan, produk BBM tersebut juga terbukti lebih ramah lingkungan dan dapat menjaga lingkungan Provinsi Bali. 

Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota dunia, sepekan sebelum Program Langit Biru dijalankan, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 67. Sedangkan sebulan terakhir, rata-rata indeks kualitas udara berada di angka 51.

Pertamina BaliPertamina memberikan apresiasi kepada pelanggan di Bali yang menggunakan bahan bakar minyak ramah lingkungan. (Foto: Tagar|Dokumentasi Pertamina Jatimbalinus).

Berdasarkan data dari Pertamina, konsumsi bahan bakar khusus terus menunjukkan peningkatan dari bulan Juli dan Agustus,  khususnya setelah Program Langit Biru diluncurkan pada 5 Juli 2020. Setelah dua bulan program ini dijalankan, rata-rata konsumsi harian Pertalite di Denpasar tercatat meningkat menjadi 364 KL per hari, atau meningkat 69%. Sebelumnya, rata-rata konsumsi harian Pertalite sepanjang bulan Juni 2020 sebanyak 216 KL per hari.

Selain Pertalite, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus juga mencatatkan peningkatan konsumsi Pertamax di Denpasar sebesar 6%. Selama Juni 2020, rata-rata harian pembelian Pertamax sebesar 72 KL per hari. Dlam dua bulan ini, konsumsi harian Pertamax meningkat menjadi 76 KL per hari.

“Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat sudah semakin sadar tentang pentingnya menggunakan BBM yang ramah lingkungan seperti Pertalite, Pertamax-Series, dan Dex-Series,” jelas Deny.

Selain itu, meskipun konsumsi BBM di Denpasar meningkat, namun karena bahan bakar yang digunakan lebih berkualitas, ikut berdampak kepada kualitas udara yang semakin baik. Peningkatan ini diyakini seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan pembukaan pariwisata domestik yang sudah mulai berjalan di Provinsi Bali. 

“Sebagai bentuk apresiasi terhadap animo pelanggan yang setia menggunakan BBM ramah lingkungan, maka sebagai bagian dari rangkaian Program Langit Biru, Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.850 per liter yang berlaku mulai 5 September, lebih rendah Rp 800 dari harga normal,” ucap  Deny.

Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperoleh dukungan dari masyarakat di Kota Denpasar. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi dan pariwisata di Bali.

Simak Pula: Menuju New Normal, Pertamina Bali Lakukan Rapid Test

Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite dan juga Pertamax-Series serta Dex-Series. "Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Denpasar bisa semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," ucap Deny. []

Berita terkait
Adaptasi Kebiasaan Baru, Konsumsi BBM Pertamina Naik
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III mencatat kenaikan konsumsi BBM di masa adaptasi kebiasaan baru mencapai 91 persen.
Corona,Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG di Bali Aman
Merebaknya virfus corona jenis Covid-19 tidak mempengaruhi program bisnis Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Pertamina dan Kejati Bali Kerja Sama di Bidang Hukum
Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V menggandeng Kejaksaan Tinggi Bali dalam kerja sama bidang hukum.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.