Pernyataan Sikap 17 DPC PAN di Pilkada Sleman

PAN dua kali menang di Pilkada Sleman. Kini partai ingin perubahan, yakni dengan menolak dinasti politik.
Kader PAN menunjukkan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh seluruh PAC se Kabupaten Sleman soal Pilkada. (Foto: Istimewa)

Sleman - Partai Amanat Nasional (PAN) dalam dua peridoe berturut-turut selalu memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman bersamaa koalisi. Pada Pilkada 2020 ini, partai berlambang matahari terbit ini mengeluarkan pernyataan sikap dari seluruh pimpinan tingkat kecamatan atau Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Sleman.

Salah satu pernyatana sikap yang utama adalah tidak menginginkan munculnya dinasti politik. Pernyataan sikap tersebut disampaikan pada Selasa, 4 Agustus 2020 di DPD PAN Sleman. "Kami dari 17 DPC PAN se-Kabupaten Sleman menolak munculnya dinasti politik di dalam Pilkada Sleman,” ungkap juru bicara 17 DPC PAN se-Kabupaten Sleman, Nur Hidayat selaku.

Pernyataan sikap ini salah satunya dilatarbelakangi karena ada kegelisahan di kalangan kader PAN terkait dengan pedoman partai tentang penjaringan bakal calon yang maju ke pilkada. “Yang kami pahami, setiap bakal calon harus mendaftarkan diri ke DPD. Ketika tidak melewati mekanisme penjaringan di internal sesungguhnya bisa dikatakan dia bukan bacalon yang dimunculkan oleh DPD,” jelasnya. 

Kami dari 17 DPC PAN se-Kabupaten Sleman menolak munculnya dinasti politik di dalam Pilkada Sleman.

Dalam membacakan pernyataan sikap itu, hadir sejumlah pengurus DPC PAN di Sleman. Mereka antara lain Tatok Sutrisno dari DPC PAN Minggir, Dulkahar dari DPC PAN Berbah serta Sukimin dari DPC PAN Moyudan.

Nur Hidayat mengatakan, pernyataan ini sikap ini merupakan rumusan yang dihasilkan saat koordinasi antara semua DPC dengan DPD PAN Sleman pada 28 Juli 2020. Tujuan pertemuan itu DPD PAN Sleman ingin mendengarkan aspirasi sesungguhnya dari pimpinan tingkat kecamatan kader, anggota maupun konstituen di lingkungan masing-masing.

Dia mengatakan, pada pertemuan tersebut disepakati tiga orang juru bicara. Selain dirinya, juga ada Untung Wahyono dari DPC PAN Depok mapun Agung Andri Andramaman dari DPC PAN Cangkringan. "Pada prinsipnya 17 DPC tetap mendukung penuh langkah-langkah DPD PAN Sleman melanjutkan upaya koalisi," ungkapnya.

Baca Juga:

Lebih lanjut Nur Hidayat mengatakan, pernyataan sikap yang disampaikan ini dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai laporan kondisi sebenarnya suara arus bawah. Sebelumnya, kata dia, pimpinan semua DPC juga sering mengadakan komunikasi informal maupun lewat person jajaran DPD untuk menyikapi konstelasi politik Pilkada.

Dia berharap dari pernyataan sikap ini DPP mau memperhatikan arus bawah. "Pernyataan sikap ini lebih pada mekanisme dan prinsip visi idealisme untuk dipegang oleh PAN. Ini aspirasi yang murni," kata Nur.

Dia menegaskan, dinasti politik sama sekali tidak ditujukan ke arah person melainkan semata-mata sebagai ungkapan harapan agar terjadi kaderisasi kepemimpinan di tubuh PAN dalam suatu sistem yang lebih baik sebagai partai modern. "Semestinya disiplin partai tetap dipegang," ungkapnya. [] 

Berita terkait
Pengamat Sebut UU Pilkada Masih Untungkan Petahana
Undang-undang Pilkada dinilai masih menguntungkan calon petahana.
Airin Rachmi Diany dan Netralitas ASN di Pilkada Tangsel
Airin Rachmi Diany menjadi orang yang patut disalahkan terkait ASN yang ikut berpolitik di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).
Bupati Faida Musuh Bersama di Pilkada Jember
Sebelas partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur akan melawan Faida pada Pilkada 2020.