Pernyataan dan Ekspresi Donald Trump Usai Pilpres AS

Presiden AS, Donald Trump, masih belum mengakui kekalahannya terhadap Joe Biden bahkan terus-menurus mencuit ada kecurangan tanpa bukti
Presiden Trump melakukan serangan bulan November 2020 setelah gagal memenangkan masa jabatan kedua, mendorong klaim tak berdasar dari proses demokrasi yang curang (Foto: nytimes.com/Anna Moneymaker for The New York Times)

Jakarta - Sampai tanggal 26 November 2020, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih belum mengakui kekalahannya terhadap Joe Biden pada pemilihan presiden (Pilpres) 3 November 2020.

"Akan sulit sekali untuk mengakui kekalahan karena kita tahu ada kecurangan yang masif," ujar Trump, tuduhan yang berkali-kali ia lontarkan tanpa memberikan bukti.

Namun, ketika ditanya apakah ia akan bersedia meninggalkan Gedung Putih jika kalah di electoral college, Trump berkata,"Pasti akan, pasti akan, dan Anda tahu itu."

Pada hari di mana untuk pertama kalinya Biden diproyeksikan akan melenggang ke Gedung Putih, Reporter BBC di Gedung Putih, Tara McKelvey, menggambarkan suasana hati Trump. Bahunya tampak merosot. Kepalanya tertunduk. Trump menoleh dan melihat Tara dan jurnalis lainnya di tempat khusus pers. Dia mengacungkan jempol.

Itu adalah isyarat setengah hati. Trump tidak mengangkat tangannya tinggi-tinggi atau menjabat tangan, seperti yang sering dilakukannya.

Lalu apa saja yang dilakukan dan dikatakan Trump pada hari-hari setelahnya? Berikut rangkuman pernyataannya sebagai ekspresi Trump di hari-hari terakhir setelah Pilpres.

11 November 2020. Presiden AS Donald Trump muncul untuk pertama kalinya di depan publik, empat hari setelah Biden diproyeksikan akan mengambil alih Gedung Putih. Trump menghadiri upacara peletakan karangan bunga untuk apa yang seharusnya menjadi momen persatuan nasional untuk menandai Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington.

trump2Presiden Donald Trump di Gedung Putih tanggal 20 November 2020 (Foto: theguardian.com/Susan Walsh/AP)

13 November 2020. Donald Trump duduk di ruang oval setelah berbicara tentang Operasi Warp Speed (proyek untuk mengadakan vaksin Covid-19 secepatnya) di Rose Garden, Gedung Putih. Ini adalah pertama kalinya Presiden Trump berbicara sejak malam pemilihan pekan sebelumnya, di tengah infeksi virus corona yang melonjak di Amerika Serikat

14 November 2020. Sehari sesudahnya Trump terekam berangkat main golf ke Trump National Golf Club di Sterling, Virginia. Ia melambaikan tangan pada para pendukungnya dari balik kaca mobil. Saat itu ia masih berupaya memenangkan gugatan-gugatan hukum atas penghitungan suara Pilpres AS.

20 November 2020. "Saya menang, ngomong-ngomong," ujar Trump, dalam jumpa pers tentang harga obat pada 20 November di Gedung Putih. Jumpa pers ini merupakan momen pertama Trump bicara kembali setelah sepekan tidak membuat pernyataan apapun. Ia masih melakukan gugatan terhadap hasil penghitungan suara pemilu.

21 November 2020. Di tengah upaya hukumnya menggugat hasil penghitungan suara pemilu AS, Trump kembali main golf di Trump National Golf Club pada 21 November 2020.

22 November 2020. Trump melanjutkan main golf di lokasi yang sama pada 22 November 2020 dan sempat mengacungkan jempol pada para pendukungnya dari balik kaca mobilnya sepulang main golf. Pada hari sebelumnya, Trump meninggalkan acara virtual KTT G20 yang membicarakan penanganan pandemi Covid-19 untuk mengunjungi salah satu klub golfnya.

26-27 November 2020. Setelah acara seremonial Thanksgiving di Gedung Putih, Trump kembali menghabiskan waktu dua hari berturut-turut dengan main golf di Trump National Golf Club. Sesudah itu ia berangkat ke Camp David untuk menghabiskan akhir pekan di sana.

trump3Meja pensiunan ... Pilihan furnitur Trump yang aneh menunjukkan bahwa dia telah membersihkan lacinya (Foto: theguardian.com/Patrick Semansky/AP)

Pada 27 November 2020, pengadilan banding federal AS dengan tegas menolak upaya Trump untuk memblokir Presiden terpilih Joe Biden agar tidak dinyatakan sebagai pemenang di Pennsylvania.

Panel yang terdiri dari tiga hakim menganggap kasus itu tidak berdasar, dan menyebut upaya Trump tidak memiliki bukti.

Keputusan tersebut merupakan kemunduran besar lainnya bagi Presiden Trump dalam usahanya untuk membatalkan pemilihan 3 November 2020.

Pada hari Kamis, 26 November 2020, Trump mengatakan akan memberi jalan jika Biden dinyatakan sebagai pemenang.

Tetapi pada hari Jumat, 27 November 2020, Trump kembali membuat tuduhan tidak berdasar tentang "penipuan pemilih besar-besaran", mencuit di akun twitternya, "Biden hanya dapat memasuki Gedung Putih sebagai Presiden jika dia dapat membuktikan bahwa '80.000.000 suara 'yang konyol itu tidak diperoleh secara curang atau ilegal." (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Gugatan Donald Trump Atas Pilpres 2020 Kalah di Pennsylvania
Tim hukum Presiden Trump mengalami kekalahan lagi di pengadilan ketika pengadilan banding federal di Philadelphia total gugatan Trump
Sinyal Kuat Joe Biden Akhiri Era America First Donald Trump
Presiden terpilih AS, Joe Biden, mulai menunjuk calon-calon anggota kabinet, yang menegaskan perubahan haluan kebijakan luar negeri AS
Donald Trump Menerima Transisi Kekuasaan ke Joe Biden
Presiden Trump menerima bahwa pemindahan kekuasaan ke pemerintahan Presiden terpilih AS, Joe Biden, bisa dimulai. Trump tetap tidak mengaku kalah