Jakarta - Dua pasangan lesbian mengikuti perayaan pernikahan massal yang digelar militer Taiwan. Ini merupakan pertama kalinya, pernikahan massal mengikutsertakan pasangan sesama jenis
Taiwan menjadi satu-satunya negara di Asia yang melegalkanm pernikahan gay dan lesbian. Salah satu pasangan lesbian menyatakan bahwa ia berharap pernikahan mereka akan menginspirasi para LGBT di militer untuk tampil ke publik.
Mungkin untuk pasangan heteroseksual, ini hanya (selembar kertas), tapi sangat penting untuk pasangan gay.
Seperti diberitakan dari BBC News, Sabtu, 31 Oktober 2020, sekitar 4.000 pasangan telah menikah sejak Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis tahun lalu. "Militer kami berpikiran sangat terbuka," kata Chen Ying-xuan, seorang letnan tentara yang menikah dengan Lee Ying-ying, kepada kantor berita Associated Press (AP).
Pasangan lesbian dalam pernikahan massal militer Taiwan. (Foto: Tagar/EPA/Pasangan Lesbian).
"Dalam urusan cinta, semua orang akan diperlakukan sama," kata Ying lagi seraya menambahkan bahwa dia selalu terbuka tentang orientasi seksualnya.
Pasangan sesama jenis, Mayor Wang Yi dan "istrinya" Meng You-mei menikah dengan masing-masing membawa bendera kebanggaan selama prosesi
Orang tua Meng tidak datang ke perayaan pernikahan massal tersebut. Namun, orang tua Wang dan gurunya datang untuk mendukung pasangan tersebut.
"Saya benar-benar merasa ini adalah terobosan besar bagi militer," kata ibu Wang kepada AP. "Mungkin untuk pasangan heteroseksual, ini hanya (selembar kertas), tapi sangat penting untuk pasangan gay."
Tentara Taiwan menyebutkan, memasukkan pasangan sesama jenis dalam upacara tahun ini mencerminkan sikap "tercerahkan (dan) progresif". Dikatakan bahwa itu sebagai bentuk kebebasan kepada setiap pasangan - terlepas dari preferensi seksual mereka.
Sebanyak 188 pasangan ikut ambil bagian dalam perayaan pernikahan massal yang digelar militer Taiwan. (Foto: Tagar/Reuters/Pasangan Lesbian).Tahun lalu, tiga pasangan homoseksual mendaftar untuk ikut serta dalam pernikahan tahunan militer. Namun, mereka akhirnya mundur karena tekanan sosial, menurut outlet berita lokal yang mengutip sumber militer.
Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis tahun lalu, meskipun pasangan gay masih belum menikmati hak yang sama sebagai pasangan heteroseksual. Pada 2017, mahkamah konstitusi Taiwan memutuskan pasangan sesama jenis memiliki hak untuk menikah secara sah. Tapi mendapat reaksi keras dari sebagian besar publik yang menolak melegalkan pernikahan sesama jenis.
Pernikahan Taiwan tidak akan mengubah aturan pernikahan yang ada dalam hukum perdata. Namun, sebaliknya memberlakukan undang-undang khusus untuk pernikahan sesama jenis.
Itu artinya, pasangan sesama jenis menghadapi beberapa batasan, termasuk hanya boleh menikahi orang asing dari negara di mana pernikahan gay juga diakui. Mereka juga hanya diperbolehkan mengadopsi anak kandung satu sama lain.
Bahkan sebelum Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis tahun lalu, militer telah bertahun-tahun mengundang kelompok hak asasi gay untuk memberikan ceramah kepada tentara guna mendidik mereka tentang penerimaan dan untuk mengakhiri diskriminasi di militer.
Berita bahwa militer telah memasukkan pasangan sesama jenis dalam upacara pernikahan massal disambut dengan keriuhan kecil di media di Taiwan, di mana mayoritas orang memiliki sikap santai dan progresif terhadap masalah tersebut. Taiwan telah lama menjadi pemimpin hak gay di Asia. Orang-orang tahu pernikahan itu telah terjadi dan mereka baik-baik saja. Bahkan kelompok yang menentang pernikahan sesama jenis tidak mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan.
Kelompok hak gay di Taiwan mengatakan survei menunjukkan semakin banyak orang yang menerima pernikahan gay sejak disahkan tahun lalu, termasuk banyak yang menentang gagasan itu sebelumnya.
Tetapi kelompok oposisi di sini menarik garis merah dalam hal sekolah. Ada perlindungan hukum untuk pendidikan sesama jenis, tetapi banyak orang tua dan kelompok agama masih menentangnya dengan tegas.
Cindy Sui, seorang koresponden menyebutkan, sebelum Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis tahun lalu, militer telah bertahun-tahun mengundang kelompok hak asasi gay. Mereka diminta untuk memberikan ceramah kepada tentara tentang penerimaan dan untuk mengakhiri diskriminasi di militer.
Berita bahwa militer telah memasukkan pasangan sesama jenis dalam upacara pernikahan massal disambut dengan keriuhan kecil di media di Taiwan. Mayoritas orang memiliki sikap santai dan progresif terhadap masalah tersebut.
Taiwan menjadi negara pertama di Asia yang memberikan hak gay dan lesbian. Kelompok yang menentang pernikahan sesama jenis tidak mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan.
Kelompok hak gay di Taiwan mengatakan survei menunjukkan semakin banyak orang yang menerima pernikahan gay sejak disahkan tahun lalu. Namun kelompok oposisi menarik garis merah dalam hal sekolah. Ada perlindungan hukum untuk pendidikan sesama jenis, tetapi banyak orang tua dan kelompok agama masih menentangnya dengan tegas. []
- Baca Juga: Kronologi Pilot Taiwan Tewas Ketika Jet Tempurnya Rusak
- Sanksi China Kepada Perusahaan yang Jual Senjata ke Taiwan
