Permintaan Uu Ruzhanul Ulum kepada Sopir Elf di Tasikmalaya

Uu Ruzhanul Ulum juga mengingatkan para sopir elf meningkatkan pengetahuan keselamatan berkendara.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat silaturahmi dengan KDEMI di Wisata Batu Mahpar, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya, Minggu, 13 Desember 2020. (Foto: Tagar/Humas Jabar)

Tasikmalaya - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta pengusaha elf meningkatkan layanan transportasinya terutama di saat pandemi Covid-19. Layanan prima penting agar penumpang merasa aman, nyaman, dan tetap sehat.

Hal itu disampaikan Kang Uu saat bersilaturahmi dengan Komunitas Driver Elf Mania Indonesia (KDEMI) di Wisata Batu Mahpar, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu, 13 Desember 2020. Hadir juga Dewan Pembina KDEMI Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan.

Upaya yang perlu dilakukan adalah menjaga kualitas kendaraan agar tetap laik jalan dan nyaman ditumpangi. Menurut Kang Uu, kelaikan kendaraan bukan dari tahun produksinya namun dari keterawatan, mulai dari mesin, kondisi ban dan ketersediaan serepnya, interior kabin, bagasi, hingga pelengkap kenyamanan penumpang.

Di saat pandemi, elf juga harus dilengkapi dengan peralatan pendukung protokol kesehatan Covid-19, seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan medis, atau hanya sekadar tisu basah atau kering.

“Tetap semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat,” kata Kang Uu.

Kang Uu pun mengingatkan para sopir elf meningkatkan pengetahuan keselamatan berkendara, di antaranya dengan mematuhi rambu -rambu lalu lintas dan tidak ugal-ugalan saat mengemudi. Dalan situsasi sekarang, pengetahuan yang perlu ditambah mengenai Covid-19 dan cara pencegahannya.

"Saya senang mobil elf begitu menarik dengan warna-warni. Para penumpang pun senang melihat kendaraan elf seperti itu. Apalagi kalau ditambah sopir sopan, mengemudinya ‘rapi’, dan tidak ugal-ugalan,” katanya.

Sejak dulu elf dimanfaatkan masyarakat sebagai angkutan umum. Mengantarkan pergerakan orang dan barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Sumbangsihnya terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat besar.

Ditambah, katanya, ada baiknya pengemudi memberikan kesempatan untuk berhenti sejenak ketika waktu salat tiba guna mengakomodasi penumpang muslim.

"Kalau pun sopir tidak salat, lebih baik jika bersedia memberi kesempatan kepada penumpang untuk beribadah," ucap Kang Uu.

Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum Ajak Perangi Corona dengan Wudu
Baca juga: Kasus Moge di Bukittinggi, Uu Ruzhanul Ulum Beri Wejangan

Kehadiran elf, lanjut sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini, sangat signifikan bagi pergerakan ekonomi Jabar tidak hanya di wilayah priangan tapi pantura dan kawasan lain.

“Sejak dulu elf dimanfaatkan masyarakat sebagai angkutan umum. Mengantarkan pergerakan orang dan barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Sumbangsihnya terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat besar,” tuturnya.

Dewan Pembina KDEMI Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengapresiasi dukungan Wagub Jabar atas eksistensi komunitas elf. Mantan Kapolda Jabar ini juga mengajak jajaran KDEMI dapat menerapkan prinsip saling menjaga dan mendukung meskipun secara bisnis bersaing mendapatkan penumpang.

Silih angkat darajat, silih wangikeun nami. Ulah silih sikut silih bebeutkeun (Saling meninggikan, menjaga nama baik satu sama lain. Jangan saling menyikut),” ucapnya. []

Berita terkait
Kasus Moge di Bukittinggi, Uu Ruzhanul Ulum Beri Wejangan
Kang Uu pun menyatakan, insiden yang terjadi di Bukittinggi bisa menjadi pelajaran bagi komunitas otomotif.
Uu Ruzhanul Ulum Ajak Perangi Corona dengan Wudu
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengajak umat Islam berwudu lima kali sehari untuk meningkatkan imunitas, memerangi virus corona.
Uu Ruzhanul: Ketum PPP Jangan Kader Nyelonong
PPP Jawa Barat meminta calon Ketua Umum PPP baru wajib kader dan juga asal Jawa Barat.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.