Permintaan Dua Kubu Paslon Pilkada Bantul di Masa Tenang

Dua Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Calon Wakil Bupati di Bantul kerahkan tim pemantau politik uang.
Ilustrasi. (Tagar/Pixabay)

Bantul - Dua ‎Tim pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul mewaspadai politik uang hingga mobilisasi massa di masa tenang Pilkada 2020. Mereka tidak ingin praktik curang untuk memenangkan salah satu paslon dalam pemungutan suara pilkada pada 9 Desember 2020 terjadi di Bantul.

Ketua Tim Relawan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul nomor urut 2, Suharsono-Totok Sudarto, Arif Iskandar mengimbau kepada pendukung dan simpatisan pendukung palon 2 untuk tetap menjaga situasi Bantul yang aman dan kondusif. "Masyarakat Bantul adalah saudara jangan terpecah belah hanya karena Pilkada," katanya pada Minggu, 6 Desember 2020.

Bila ada politik uang, tangkap dan serahkan kepada aparat setempat serta jangan main hakim sendiri. Kita harus mewujudkan pilkada Bantul jauh dari kekerasan, pilkada yang damai dan pilkada yang gembira,

Arif yang juga Sekretari DPC Partai Nasdem Bantul ini mengingatkan agar semua paslon untuk tidak menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilkada mulai menebar ancaman hingga melakukan politik uang. "Mari kita berdemokrasi secara santun sehingga kualitas hasil Pilkada Bantul seperti yang diharapkan oleh semua masyarakat Bantul," ujarnya.

Lalu Sekretaris Tim Pemenangan Paslon 2, Darwinto menegaskan pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai pengusung hingga pengurusnya di tingkat bawah, relawan dan pendukungan pasangan NoTo untuk mewaspadai adanya politik uang di wilayahnya masing-masing.

"Bila ada politik uang, tangkap dan serahkan kepada aparat setempat serta jangan main hakim sendiri. Kita harus mewujudkan pilkada Bantul jauh dari kekerasan, pilkada yang damai dan pilkada yang gembira," ucapnya. 

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul nomor urut 1, Radjut Sukasworo mengatakan pihaknya menggerakkan Satgas PDIP dan Garda Bangsa, hingga relawan. Mereka memantau jika ada politik uang dari tingkat RT hingga dusun.

"Kita sudah mengetahui siapa saja tim sukses lawan politik dan pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan paslon lawan politik kita termasuk para cukong yang nantinya akan melakukan politik uang untuk memenangkan salah satu paslon," katanya.

Ia juga telah memiliki data terkait perangkat desa yang diduga memiliki hubungan atau kedekatan dengan paslon dan ia meminta bahwa perangkat desa tetap netral dalam pemungutan suara pada Rabu 9 Desember nanti.

"Jadi saya mohon kepada perangkat desa untuk tetap netral karena dalam aturan perangkat desa harus netral. Berilah contoh yang baik kepada masyarakat yang dipimpinnya," ucapnya.

Lalu Sekretaris Exsponen 2015 yang merupakan relawan independen pendukung paslon 1, Aris Prihayanto mengatakan dalam masa tenang ini pihaknya berharap masyarakat Bantul bisa memilah dan memilih calon pemimpinnya sesuai dengan hati nuraninya tanpa terpengaruh dengan politik uang.

"Pilkada di Bantul tetap berlangsung dengan aman, damai dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar bisa membawa Bantul maju sesuai moto Bantul Projotamansari,” ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Sopir Mobil Kecelakaan Beruntun 3 Lokasi di Bantul Meninggal
Sopir mobil yang mengalami kecelakaan beruntun tiga lokasi di Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia. Rumah sakit menyebut sopir mengalami strok.
Isi Surat Cinta Tersangka Pembunuhan Janda Bantul di Sleman
Polisi menemukan surat cinta yang ditulis tersangka tentang perjalanannya mengenal janda asal Bantul yang dibunuhnya di Sleman, Yogyakarta.
Bawaslu Bantul Dinilai Prematur soal Viral Video Rp 500.000
Tim Advokasi Paslon nomor urut satu menilai Bawaslu Bantul terlalu tergesa-gesa menghentikan dugaan viral video money politic Rp 500.000.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja