Permadi Arya Pelesetkan ACT dengan Kepanjangan Aksi Cepat Tajir

ACT bisa bermacam-macam kepanjangannya. Aktivis media sosial Permadi Arya memilih kepanjangan Aksi Cepat Tajir. Apa maksudnya.
Permadi Arya Pelesetkan ACT dengan Kepanjangan Aksi Cepat Tajir. (Foto: Tagar/Instagram @permadiaktivis2)

TAGAR.id, Jakarta - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mempelesetkan ACT dengan kepanjangan Aksi Cepat Tajir.

Permadi bersama pelesetan ACT jadi Aksi Cepat Tajir mengunggah video di akun Instagram @permadiaktivis2, Kamis 7 Juli 2022.

Video Permadi Arya berisi tutorial kaya mendadak jadi sultan.

"Pengen kaya mendadak? Pengen jadi sultan? Tidak susah kok. Saya kasih tahu caranya," kata Permadi Arya.

Kemudian ia merincikan tahapan demi tahapan yang harus dilakukan agar bisa kaya mendadak jadi sultan, yaitu :

"Pertama, pakai gamis dan peci putih. Kedua, bikin lembaga donasi. Ketiga, jualan penderitaan rakyat Palestina di medsos," kata Permadi Arya.

Di akhir video, Permadi Arya dalam kostum gamis dan peci putih, duduk di dalam mobil Alphard.

"Alhamdulillah sudah kebeli Alphard, insyaallah barokah," kata Permadi Arya.

Tentu saja tutorial kaya mendadak jadi sultan itu bukan untuk diikuti. Bukan untuk dicontoh.

Itulah cara Permadi Arya menyindir para pengurus Yayasan ACT atau Aksi Cepat Tanggap, pengelola dana umat untuk kemanusiaan, yang belakangan diduga melakukan banyak penyimpangan.

Permadi Arya alias Abu Janda dikenal sebagai aktivis media sosial. Ciri khasnya dalam melakukan kritik sosial adalah dengan cara parodi.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan dugaan aliran dana dari pengurus ACT ke rekening organisasi teroris Al-Qaeda. PPATK kemudian membekukan 60 rekening ACT di 33 jasa keuangan.

Izin ACT juga dicabut oleh Kementerian Sosial, sehingga ACT tidak bisa lagi menghimpun sumbangan dari masyarakat.


Alhamdulillah sudah kebeli Alphard, insyaallah barokah.


Alasan Kementerian Sosial, karena ACT mengambil terlalu banyak dari donasi masyarakat untuk biaya operasional perusahaan termasuk membayar gaji para pengurusnya.

Dalam aturan, ACT seharusnya mengambil maksimal 10 persen dari donasi masyarakat untuk biaya operasional. Kenyataannya ACT mengambil 13,7 persen.

Para pengurus ACT disebut-sebut pesta pora dengan sumbangan masyarakat. Termasuk pengurusnya pernah dapat gaji Rp 250 juta. Juga mendapat berbagai fasilitas mobil mewah termasuk Alphard. []

Berita terkait
Fadli Zon Bandingkan Kasus ACT dengan Oknum Koruptor Dana Bansos di Kemensos
Fadli Zon ketika mengomentari kasus ACT, menyinggung oknum koruptor dana bantuan sosial atau bansos di Kementerian Sosial. Apa maksudnya.
Siapa Ahyudin dan Ibnu Khajar, Dua Petinggi ACT yang Dipertanyakan 'Kebersihan'nya
Ahyudin dan Ibnu Khajar, dua nama di tengah gonjang-ganjing ACT yang katanya pengelola dana umat untuk kemanusiaan. Siapa mereka.
Tentang Foto Anies Baswedan dan Pendiri ACT di Akun Twitter Guntur Romli
Politisi PSI Guntur Romli mempertanyakan foto Anies Baswedan dan pendiri ACT Ahyudin dibuat tahun berapa. ACT diduga mengalirkan dana buat Al-Qaeda
0
Permadi Arya Pelesetkan ACT dengan Kepanjangan Aksi Cepat Tajir
ACT bisa bermacam-macam kepanjangannya. Aktivis media sosial Permadi Arya memilih kepanjangan Aksi Cepat Tajir. Apa maksudnya.