Jakarta - Kuasa hukum sejumlah politikus muda yang menggugat aturan batas usia calon bupati dan gubernur maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rian Ernest, optimis akan menang di Mahkamah Konstitusi (MK).
Rian yang juga politikus PSI yakin judicial review yang dilayangkan ke MK bakal dimenangkan pihaknya. Gugatan tersebut terkait revisi Undang-Undang (UU) nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada.
Tidak ada dasar yang jelas secara ilmiah untuk pembatasan-pembatasan itu.
"Kami yakin memang karena tidak ada dasar ilmiah yang mendasari aturan pembatasan usia calon kepala daerah tersebut," kata Rian di Padang, Minggu 27 Oktober 2019, seperti dilansir dari Antara.
Rian menambahkan, hak untuk memilih diberikan pada usia 17 tahun atau saat memiliki KTP, namun hak untuk dipilih dibatasi usia 25 tahun untuk bupati/wali kota dan 30 tahun untuk calon gubernur.
"Tidak ada dasar yang jelas secara ilmiah untuk pembatasan-pembatasan itu," kata Rian.
Kemudian, lanjut Rian, merujuk pada sejarah para founding father berpolitik dalam usia yang sangat muda. Semangat itu seharusnya juga diadopsi dalam aturan perundang-undangan saat ini dengan tidak membatasi usia bagi yang ingin mengabdi untuk bangsa.
"Kami yakin perubahan itu akan muncul dari para pemuda karena itu kami memperjuangkan ini," kata dia.
Para politisi muda itu juga akan didukung tim hukum handal, salah satunya adalah pakar dari Sumbar. Tim hukum itu diyakini akan bisa mempertegas argumen di MK.
Salah seorang penggugat, Faldo Maldini mengatakan, perjuangan ke MK adalah langkah awal untuk perjuangan kaum muda selanjutnya. "Ini bukan hanya untuk Faldo Maldini atau PSI. Ini untuk seluruh politisi muda Indonesia," tutur dia.
