Jakarta - Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara pertama ke milisi Taliban di Afganistan Rabu (4/3/2020) atau tepat dua hari setelah AS dan perwakilan Taliban menandatangani perjanjian damai pada 2 Maret 2020 di ibu kota Qatar, Doha.
"AS melakukan serangan udara tanggal 4 Maret melawan pejuang Taliban di Nahr-e Saraj, Helmand," kata Juru Bicara Angkatan Udara AS-Afganistan Sonny Leggett, melalui akun Twitter-nya.
Serangan ini dilakukan setelah Taliban pada Selasa malam 3 Maret 2020, yang menyebabkan total 20 tentara Afganistan dan polisi tewas.
"Pejuang Taliban menyerang tiga pos tentara di Imam Sahib, distrik Kunduz. Membunuh 10 tentara dan empat polisi," kata anggota Konsil Provinsi Safiullah Amiri.
Hal senada juga dikatakan Juru Bicara Pemerintah Zergai Ebadi. Dia menuturkan serangan di provinsi Uruzgan, membuat enam orang polisi terbunuh dan dua luka-luka.
Padahal sebelumnya, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengatakan hubungan dengan Taliban dalam situasi dan kondisi yang baik.
"Sangat baik," katanya sebagaimana dikutip dari laman yang sama, sesaat setelah melakukan komunikasi telepon dengan pemimpin Taliban, Mullah Baradar.
"Hubungan yang ada sangat baik dan saya juga sudah berbicara dengan Mullah. Kami banyak bercerita hari ini dan kalian tahu, mereka ingin menghentikan kekerasan."
Sebelumnya AS dan Taliban sudah membicarakan perdamaian damai sejak dua tahun ini. Dalam perjanjian damai di Doha, AS akan meninggalkan Afganistan dalam 14 bulan.[]