Perjalanan Nabi Ilyasa AS, Anak Angkat Nabi Ilyas AS

Nabi Ilyasa AS adalah anak angkat Nabi Ilyas AS. Nama Nabi Ilyasa AS disebut dua kali dalam Alquran, bersanding dengan nama Ismail, Yunus, Luth.
Ilustrasi - Laut di Israel. (Foto: Pixabay/dozemode)

Jakarta - Nabi Ilyasa AS merupakan anak angkat Nabi Ilyas AS, ayahnya sendiri bernama Akhtub bin 'Ajuz. Ilyasa diangkat menjadi nabi dan rasul setelah Nabi Ilyas AS wafat.  Pada zaman Nabi Ilyasa AS, rakyatnya sejahtera, makmur perekonomiannya, dan hidup aman sentosa, karena mereka taat kepada perintah dan ajaran Nabi Ilyasa AS.

Nabi Ilyasa meneruskan apa yang sudah dibangun oleh ayah angkatnya. Ia tetap menyeru kaum Bani Israil agar tidak menyeleweng dari aturan yang ada, yakni menyembah Allah SWT.

Ilyasa sangat setia dan memahami dengan baik yang dilakukan oleh Ilyas sebagai ayah angkatnya. Ilyasa merupakan anak yang penurut dan selalu peduli pada Ilyas. Ia selalu membantu dan menjaga Ilyas pada saat sedang sakit di mana pun berada. 

Pada zaman Nabi Ilyasa, kaum Bani Israil yang sebelumnya telah bertobat kembali lagi kepada jalan yang salah. Mereka menyembah berhala dan mengingkari ajaran yang sebelumnya telah disampaikan oleh Nabi Ilyas. Hal itu tentu menjadi tugas Nabi Ilyasa yang kemudian diharuskan untuk melanjutkan dakwah kepada kaum tersebut.

Perjalanan dakwah Nabi Ilyasa tidak mulus, tetapi mendapat banyak rintangan seperti yang telah dilakukan Bani Israil terhadap Nabi Ilyas sebelumnya. Tak jarang Ilyasa menerima cacian dan juga hinaan pada saat melakukan seruan dakwah.

Allah kemudian memberikan azab lagi kepada Bani Israil agar mereka mengerti dan mau kembali lagi menjalankan perintah untuk menyembah Allah. Siksaan yang diturunkan Allah cukup beragam, seperti azab kekeringan yang menimpa mereka sebagai ganjaran atas kekufuran mereka.

Hal itu membuat mereka sadar bahwa Ilyasa adalah benar-benar nabi dan rasul yang diutus Allah SWT dan memiliki mujizat. Setelah banyak yang bertobat, Nabi Ilyasa berdoa kembali kepada Allah untuk menghentikan azab tersebut. Setelah azab berhenti, Bani Israil kembali mendapatkan rezeki hujan yang membuat lahan kembali subur. 

“Dan Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).

Setelah Nabi Ilyasa wafat, umat Bani Israil kembali meninggalkan agamanya. Makin hari kekufuran mereka makin bertambah, sehingga Allah akhirnya melenyapkan dari mereka nikmat dan kesenangan yang telah dianugerahkan.

Dan pada zaman itu setelah wafatnya Nabi Ilyasa AS, Nabi Yunus terlahir ke alam dunia, yang kemudian hari pada waktunya ia pun dijadikan oleh Allah SWT, sebagai utusan-Nya dalam menyampaikan ajaran tauhid (monoteisme).

Alquran Menyebut Nama Nabi Ilyasa AS Dua Kali

Nama Nabi Ilyasa AS disebut dalam Alquran sebanyak 2 kali, pertama pada Surat Al-An’am 86, dan kedua Surat Shad ayat 48.

“Dan Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya). Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. “ (Q.S. Al-An’am 86-87)

Pada Surat Al-An’am 87 di atas, Allah SWT menyatakan juga melebihkan derajat di antara bapak-bapak mereka, seperti Ibrahim ayah dari Ismail, keturunan mereka (Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Ismail), dan juga derajat sebagian dari saudara-saudara mereka (Ishaq adalah saudara Ismail). Mereka semua dipilih oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul dan ditunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.

Untuk yang kedua kali nama Ilyasa disebut dalam Surat Shad ayat 48. 

“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik . Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik” (Q.S. Shad 38: 48-49)

Pada ayat ini diterangkan Ismail lalu Ilyasa dan kemudian Nabi Zulkifli. Ketiganya adalah orang-orang pilihan, artinya semuanya adalah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT. Nama mereka disebut sebagai sebuah kehormatan, penghargaan, dan sebagaimana Nabi dan Rasul lainnya. 

Nama-nama nabi tersebut yang nantinya akan tetap diperbincangkan umat manusia untuk diambil pelajaran sepanjang masa, bahwa mereka sebagai pejuang yang meluruskan penyimpangan, terutama penyimpangan dari tauhid kepada Allah SWT dan membimbing mereka ke jalan yang benar.

Dalam versi Al-Kitab, Ilyasa (885-795 SM) ditulis juga Elisa dan Eliseus. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam. Ia wafat di Palestina.

Ilyasa adalah anak angkat dari Ilyas. Tatkala Ilyas dikejar-kejar oleh kaumnya yang durhaka, ia bersembunyi di rumah Ilyasa yang waktu itu masih belia dan sedang sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh mereka bersahabat dan Ilyasa selalu mendampingi Ilyas menyeru kaumnya kepada kebaikan.

Dalam perjuangannya, Nabi Ilyasa dibekali oleh Allah SWT dengan mukjizat untuk membuktikan kenabiannya. Dari segi syariat Nabi Ilyasa, sebagaimana Nabi Ilyas meneruskan syariat yang dibawa oleh Nabi Musa AS dalam Kitab Taurat. []

Baca juga:

Berita terkait
Belajar Menjadi Pemimpin Kepada Nabi Zulkifli AS
Nabi Zulkifli AS adalah putra Nabi Ayyub AS. Perjalanan hidup membawanya menjadi raja yang adil dan bijaksana. Ia mengajarkan membayar zakat.
Siapa Nabi Pertama Salat Subuh Zuhur Asar Magrib Isya
Tahukah Anda siapa Nabi pertama salat Subuh, Nabi pertama salat Zuhur, Nabi pertama salat Asar, Nabi pertama salat Magrib, Nabi pertama salat Isya?
Perjalanan Nabi Yaqub AS, Ayah Nabi Yusuf AS
Dari semua pernikahan itu, Nabi Yaqub AS dikaruniai 12 orang anak, salah satunya adalah Nabi Yusuf AS dari istrinya bernama Rahil.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.