Perguruan Tinggi Asing, Bersanding Bukan Bersaing..

"PTA diizinkan masuk dalam bentuk pembelajaran daring. Sepatutnya kita persiapkan diri untuk bersanding, bukan bersaing," kata Nasir yang pernah jadi Rektor Undip ini.
Menristekdikti Mohammad Nasir. Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir dalam Rapat Koordinasi 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) meminta supaya perguruan tinggi untuk terus berinovasi. Nasir mengungkapkan bahwa kebijakan Indonesia yang akan memberikan izin pada PTA berdiri di negeri ini bertujuan untuk menjadi benchmark bagi perguruan tinggi dalam negeri sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi. (Lut)

Surabaya (Tagar 5/4/2018) - Perguruan tinggi di Indonesia diminta bersiap untuk menghadapi masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA). Hal itu diungkapkan Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir dalam Rapat Koordinasi 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Dalam acara yang digelas di Gedung Research Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (4/4) siang, Nasir mengungkapkan bahwa kebijakan Indonesia yang akan memberikan izin pada PTA berdiri di negeri ini bertujuan untuk menjadi benchmark bagi perguruan tinggi dalam negeri sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi.

"PTA diizinkan masuk ke Indonesia dalam bentuk pembelajaran daring. Sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk bersanding, bukan bersaing," kata Nasir yang pernah menjadi Rektor Undip ini.

Selain itu, Nasir juga meminta supaya perguruan tinggi untuk terus berinovasi. Terkait masalah otonomi perguruan tinggi yang semu sehingga inovasi Nasir mengimbau agar kementerian terkait memberikan keleluasaan agar inovasi dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kementerian yang dimaksud tersebut adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Nasir berharap dia kementerian tersebut menyederhanakan regulasi untuk menuju World Class University.

"Selama ini banyak upaya inovatif yang dinilai tidak sesuai dengan regulasi yang kemudian dipidanakan, sehingga banyak dosen maupun rektor yang jadi takut berinovasi," imbau Nasir.

Untuk peningkatan inovasi perguruan tinggi ini, Nasir menjamin pembukaan program studi inovatif baru di Perguruan Tinggi tidak akan terhambat oleh urusan nomenklatur dan BAN-PT. Hal itu berlandaskan peraturan Menristekdiktik no 257 tahun 2017 yang menyatakan nama program studi baru tidak dibatasi.

Dengan demikian lulusan dari program studi inovatif baru tidak akan menghadapi masalah akibat ketidaksesuaian nomenklatur sehingga job titlenya. "BAN-PT hanya bertugas mengakreditasi bukan mereview nama prodi baru," tandas Nasir.

Acara tersebut dihadiri sebelas PTN-BH antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Hassanuddin, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (lut)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.