Perempuan Pertama yang Jadi Presiden Palang Merah Internasional

Palang Merah Internasional mengatakan seorang diplomat Swiss bernama Mirjana Spoljaric Egger akan menjadi presiden berikutnya organisasi itu
Asisten Sekretaris Jenderal di Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Presiden ICRC yang baru terpilih Mirjana Spoljaric Egger (Foto: voaindonesia.com/ICRC via AFP)

Jakarta – Palang Merah Internasional, Kamis, 25 November 2021, mengatakan seorang diplomat Swiss bernama Mirjana Spoljaric Egger akan menjadi presiden berikutnya organisasi itu. Ini pertama kalinya seorang perempuan terpilih untuk memimpin organisasi tersebut.

Spoljaric Egger, yang saat ini menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal di Program Pembangunan PBB (UNDP), akan menggantikan Peter Maurer sebagai presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC) ketika ia mengundurkan diri September mendatang, kata organisasi itu dalam sebuah pernyataannya.

Maurer, yang akan mengakhiri jabatannya setelah 10 tahun bertugas, memuji penunjukan itu, dengan mengatakan bahwa Spoljaric Egger akan "membawa visi strategis, pengalaman internasional yang kuat, dan latar belakang diplomatik yang luas ke dalam peran tersebut."

Warga Afghanistan korban perangWarga Afghanistan korban perang dirawat di sebuah rumah sakit yang dikelola Palang Merah Internasional (ICRC) di Kabul (Foto: voaindonesia.com/AFP)

"Ia adalah pemimpin yang ulung, dan saya yakin ia akan menjadi pejuang yang kuat dan penuh kasih bagi orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata dan kekerasan," katanya.

Spoljaric Egger mengatakan jabatan tersebut adalah suatu kehormatan besar dan tanggung jawab besar dari sebuah organisasi yang telah lama dikaguminya karena misi globalnya yang menginspirasi dan vital.

"Saya akan berusaha mengarahkan perhatian terhadap kebutuhan kelompok-kelompok yang paling rentan dan memastikan tim-tim ICRC menjalankan tugas mereka yang sangat berdampak dalam situasi-situasi konflik di berbagai penjuru dunia."

Spoljaric Egger sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi organisasi internasional dan PBB Kementerian Luar Negeri Swiss. Ia pernah menjabat sebagai diplomat Swiss di Bern, Kairo dan New York.

Ia juga pernah bekerja untuk badan PBB yang melayani urusan pengungsi Palestina, UNRWA.

Ibu dua anak yang sudah menikah ini belajar di Universitas Basel dan Universitas Jenewa, dan memegang gelar master dalam bidang filsafat, ekonomi dan hukum internasional (ab/uh)/AFP/voaindonesia.com. []

Palang Merah Siap Hadapi Eksodus Pengungsi Afghanistan

Palang Merah Ingatkan Kasus Virus Corona Meledak di Asia

Perang Saudara di Sudan Selatan Dorong Krisis Makanan

Pengungsi Rohingya di Bangladesh Divaksinasi Covid-19

Berita terkait
Palang Merah Siap Hadapi Eksodus Pengungsi Afghanistan
Eksodus pengungsi yang diantisipasi akan terjadi setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pertengahan Agustus 2021
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.