Perempuan Amerika Serikat Unjuk Rasa di Tengah Pandemi

Aksi tutun ke jalan yang dilakukan perempuan Amerika Serikat (AS) terjadi di beberapa kota di AS antara lain desak warga tidak pilih Trump
Sejumlah perempuan melakukan aksi demonstrasi di Grant Park pada 13 Oktober 2018 di Chicago, Illinois untuk menginspirasi partisipasi pemilih menjelang pemungutan suara paruh waktu di Amerika Serikat, sebagai ilustrasi. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Washington DC - Penyelenggara “Women’s March” atau aksi unjuk rasa turun ke jalan oleh para perempuan memperkirakan aksi tersebut akan dihadiri oleh ribuan peserta di berbagai kota di Amerika pada Sabtu, 17 Oktober 2020.

Penyelenggara unjuk rasa ini di Washington memusatkan perhatian pada berbagai isu politik aliran kiri, termasuk mendesak warga Amerika agar tidak memilih Presiden Trump kembali dan memprotes nominasi calon hakim agung Amy Coney Barrett, menyusul meninggalnya hakim agung Ruth Bader Ginsburg.

Menurut izin yang diterbitkan oleh the National Park Service, penyelenggara memperkirakan sekitar 6.000 hingga 10 ribu orang akan berkumpul di Freedom Plaza pada aksi demonstrasi yang dilakukan tengah hari dan dilanjutkan dengan melakukan aksi jalan kaki ke Gedung Mahkamah Agung.

Sebuah protes kontra yang diorganisir oleh kelompok perempuan konservatif akan berlangsung di Mahkamah Agung pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Forum Perempuan Independen merencanakan reli “’I'm With Her” yang mendukung konfirmasi Barrett.

Penyelenggara “Women’s March” mengatakan, mereka menganjurkan para peserta untuk menggunakan masker dan menjaga jarak sosial karena pandemi. Mereka juga tidak menganjurkan partisipasi orang yang tinggal di daerah akibat ancaman perebakan virus corona, dan meminta orang-orang di seluruh negara bergabung dengan unjuk rasa lokal dan tidak melakukan perjalanan jarak jauh.

Ratusan acara unjuk rasa serupa diperkirakan akan berlangsung pada Sabtu, 17 Oktober 2020 di seluruh negara bagian, beberapa diselenggarakan secara virtual atau dengan konvoi mobil karena pandemi. (jm/ah)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Perempuan Amerika Serikat Boleh Mencoblos Sejak Tahun 1920
Sebelum 1920 perempuan Amerika Serikat tidak bisa mencoblos pemilihan presiden karena hal ilegal, baru tahun 1920 perempuan boleh mencoblos
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.