Jakarta - Head of Investment Strategy, Bank of Singapore Eli Lee mengungkapkan ekonomi dunia akan berkembang mendekati 5 persen di tahun 2022.
Hal ini seiring dengan negara-negara yang dibuka kembali, menyusul rekor rebound di tahun ini mesikpin dengan risiko pada proyeksi ke depan.
"Kami mengekspektasi pertumbuhan global secara keseluruhan akan mendekati 5% di tahun 2022," kata Eli Lee.
Ditahun kedua, ekonomi juga diproyeksinkan berkembang secara berturut-turut jauh lebih cepat dari rata-rata tahunan 3% yang tercatat sejak tahun 1970-an.
Eli Lee menjelaskan, prospek makroekonomi terus menghadapi risiko baru. Varian baru Omicron, yang awalnya diidentifikasi di Afrika Selatan, yang mungkin merupakan strain virus yang sangat menular, bahkan lebih dari Delta, dan terbukti lebih tahan terhadap vaksin yang tersedia saat ini.
"Peneliti masih membutuhkan waktu sampai pertengahan Desember untuk menilai seberapa menular Omicron dibandingkan dengan varian lain," katanya.
Peneliti masih membutuhkan waktu sampai pertengahan Desember untuk menilai seberapa menular Omicron dibandingkan dengan varian lain.
Dengan demikian, aktivitas ekonomi di seluruh dunia dapat tertekan saat 2022 dimulai.
Tetapi risiko terhadap pertumbuhan dari Omicron kemungkinan dapat diredakan oleh pengetahuan yang diperoleh pemerintah, bank sentral, perusahaan, karyawan, dan rumah tangga selama pandemi sejak awal 2020.[]
Baca Juga:
- Jokowi Yakin Perekonomian Indonesia Bakal Meningkat
- Menko Airlangga Jadikan Pertanian Penguat Ekonomi Umat
- Penerimaan Negara Meningkat Sejalan dengan Perbaikan Ekonomi
- Jokowi Meyakini Potensi NU dalam Pemerataan Ekonomi Umat