Jeddah - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyebutkan, perdagangan dunia terkena pukulan keras kebijakan pembatasan impor baru dan akumulasinya. Sementara negara-negara harus membangun kembali ekonominya yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Hal itu dikutip dari laporan pertengahan tahunan WTO yang dirilis Jumat, 24 Juli 2020. Dalam laporannya WTO juga menyebutkan beberapa kendala masker bedah, obat-obatan dan peralatan medis di awal pandemi sudah dihapus.
Kami akan menyusun garis kebijakan yang menguntungkan semua negara anggota WTO.
Baca Juga: WTO: 80 Negara Larang Ekspor Masker dan APD
"Meskipun dampak penuh pandemi ini belum tercermin sepenuhnya dalam statistik perdagangan, diperkirakan sangat besar," kata Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo seperti diberitakan dari Arab News.
WTO pada bulan lalu memperkirakan perdagangan dunia akan mengalami penurunan sekitar 18% pada kuartal kedua 2020.
Mohammed Al-Tuwaijri, penasihat Kerajaan Arab Saudi yang dicalonkan menjadi Dirjen WTO mengatakan bahwa organisasi perlu mempertimbangkan cara terbaik untuk menavigasi perdagangan dan pembangunan global. Menurutnya, setiap negara akan memiliki persyaratan sendiri terkait rehabilitasi pasca Covid-19 dan dalam kondisi seperti itu, peran WTO menjadi sangat penting.
"Kami akan menyusun garis kebijakan yang menguntungkan semua negara anggota. Kami ingin memberikan keadilan kepada semua anggota, kepada organisasi, dan keadilan untuk perdagangan internasional," ucap Al-Tuwaijri.
Baca Juga: India Blokir Aplikasi Asal China Langgar Aturan WTO
Menurutnya, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) praktis tidak berfungsi. "Para anggota menyelesaikan perselisihan mereka di luar WTO,” tutur Al-Tuwaijri kepada sekelompok jurnalis Pakistan melalui tautan video. []