Perbedaan Utama Mobil Listrik Vs Mobil Bensin

Laman Dicover AGL melaporkan, ada sejumlah perbedaan utama pada mobil listrik dan bensin.
Ilustrasi mobil listrik Tesla. (Foto: Tesla)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam hal memilih mobil, konsumen akan mempertimbangkan performa, keamanan, dan tentu saja harga. Seiring perkembangan teknologi yang cepat dan canggih semakin banyak perusahaan merangkul mobilitas listrik yang digadang-gadang lebih ramah lingkungan.

Dengan hadirnya kendaraan listrik ini akan menjadi pesaing mobil yang menggunakan bahan bakar bensin.

Laman Dicover AGL melaporkan, ada sejumlah perbedaan utama pada mobil listrik dan bensin.

Perbandingan yang pertama terletak pada harga beli dan biaya operasionalnya. Pada 2019 harga pembelian untuk kendaraan listrik (EV) baru di Australia berkisar antara Rp 450 juta hingga Rp 2,5 miliar pada kurs tersebut.

Sementara harga ini lebih tinggi daripada mobil bensin dan model diesel, tetapi mobil listrik jauh lebih murah dalam biaya penanganannya sehari-sehari.

Honda HR-V 2019Ilustrasi mobil Honda HR-V 2019. (Foto: Honda Indonesia)

Menurut ABS, kendaraan bensin rata-rata menempuh jarak 13.400 kilometer dalam setahun dengan menghabiskan 10,8 liter bahan bakar setiap 100 kilometer perjalanan.

Jika dihitung harga bensin rata-rata adalah Rp 14 ribu per liter pada 2018, perhitungan cepat menunjukkan bahwa pengendara rata-rata memakan Rp 20,3 juta per tahun untuk bahan bakar.

Di sisi lain, mobil listrik menggunakan 18 kilowatt per jam untuk menempuh jarak 100 kilometer dengan estimasi biaya sekitar Rp 7,1 juta per tahun.

Pengemudi kendaraan listrik dapat menghemat biaya operasionalnya lebih banyak daripada pengguna bahan bakar bensin. Bahkan, bantalan rem mobil EV bertahan lebih lama karena mekanisme pengereman regeneratif yang dirancang memberi daya pada baterainya.

Dilihat dari sisi manfaat lingkungan banyak pengemudi mobil listrik menggunakan energi terbarukan untuk mengisi baterai kendaraan mereka. Faktanya daya baterai mobil listrik sebagian besar dihasilkan oleh bahan bakar fosil.

Kendaraan listrik memang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, tetapi mobil bensin menyumbang 125g CO2 per kilometer. Sedangkan, mobil listrik hanya 57g.

Perdebatan tentang mana lebih baik mobil listrik atau bensin masih banyak terjadi. Namun, peneliti EV Gail Broadbent menyimpulkan dalam hal kesehatan, kebisingan, dan kesejahteraan masyrakat, mobil listrik lebih unggul. []

(Christine Sheptiany)

Berita terkait
Mercedes Benz Luncurkan Varian EQA di Januari 2021
Mercedes-Benz diketahui meluncurkan crossover EV termungil, EQA, pada 20 Januari 2021.
Tersembunyi Selama 50 Tahun, Mobil Bugatti 57S Siap Dilelang
Produsen mobil Prancis, Bugatti, siap melelang salah satu mobil pra perang paling diminati di dunia, yakni mobil tipe 57S buatan tahun 1973.
Mobil SUV Ford Bronco 2021 Hadir dengan Ban Off-Road Besar
Produk mobil dari lini model SUV yang diproduksi dan dipasarkan oleh Ford, Ford Bronco 2021, hadir dengan ban off-road besar.