Perang di Ukraina Diperkirakan Berkecamuk Hingga Akhir 2022

Ukraina mengklaim bahwa 20.000 tentara Rusia telah tewas sejak Rusia melakukan operasi khususnya di Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.
Personel militer Ukraina. (Foto: Tagar/AFP/Sergei Supinsky)

TAGAR.id, Jakarta - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken menyampaikan bahwa perang di Ukraina diperkirakan akan berkecamuk hingga akhir tahun 2022.

Hal itu ungkapnya pada Jumat, 15 April 2022 dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat Eropa.

Blinken memprediksi bahwa konflik Rusia dan Ukraina akan berkecamuk setidaknya hingga delapan bulan ke depan, meskipun perang tersebut nyatanya telah menewaskan puluhan ribu orang.

Menurut Blinken mengatakan bahwa hal itu memang bisa terjadi. Namun, saat ini pihaknya tengah berusaha untuk mempersingkat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Saat ini, Ukraina terus dibantu dengan berbagai bantuan keamanan yang diberikan dalam skala besar.

“Kami meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan sanksi ekonomi dan langkah-langkah keuangan lainnya," kata Blinken dilansir dari New York Post pada Sabtu, 16 April 2022.

"Kami berharap pada akhirnya hal ini dapat mencapai kesepakatan diplomatik sehingga kekerasan dan agresi yang tidak masuk akal ini dapat berakhir,” lanjut Blinken.

Beberapa anggota kongres mengatakan bahwa mereka khawatir jika perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama.

Mereka membandingkan perang di Ukraina dengan perang Korea yang telah berlangsung sejak tahun 1950 sampai tahun 1953, yang hingga kini kedua pihaknya pun masih bersitegang.



Kami berharap pada akhirnya hal ini dapat mencapai kesepakatan diplomatik sehingga kekerasan dan agresi yang tidak masuk akal ini dapat berakhir.



Sementara itu, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan mengatakan bahwa perang yang berlarut-larut adalah hal terakhir yang diharapkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Ketika Rusia memulai perang ini, tujuan mereka adalah untuk merebut ibukota Kyiv, menggulingkan pemerintahan Zelensky, dan menguasai sebagian besar wilayah di Ukraina. Rusia yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan ini dengan cepat dan efisien,” kata Sullivan, dilansir dari New York Post.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memuji rakyatnya karena keberanian mereka yang sangat kuat dalam melawan Rusia.

“Mereka tidak tahu betapa beraninya orang Ukraina, betapa beraninya kami menghargai kebebasan dan kemungkinan untuk hidup seperti yang kami inginkan,” kata Zelensky dalam salah satu video pidatonya.

Ukraina mengklaim bahwa 20.000 tentara Rusia telah tewas sejak Rusia melakukan operasi khususnya di Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.

Rusia juga diklaim telah kehilangan 163 pesawat, 144 helikopter, 756 tank, 366 meriam, dan 1.976 pengangkut personel lapis baja. []


Perang Hibrida Dikobarkan Rusia di Ukraina

Menhan Amerika Serukan Rusia Lakukan Deeskalasi Krisis Ukraina

Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Tidak Ada Bukti Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina



Berita terkait
WHO Kecam Dunia Karena Hanya Fokus pada Perang di Ukraina
Dirjen WHO mengecam masyarakat internasional karena memusatkan lebih banyak perhatian pada perang di Ukraina
50 Hari Diserang Rusia Rakyat Ukraina Terus Bertahan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menegaskan bahwa rakyat Ukraina memiliki keberanian dan menjunjung kebebasan
Penuntut ICC Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang Bucha di Ukraina
Jaksa Penuntut kejahatan perang mengunjungi kota Bucha, dekat ibukota Ukraina, berjanji untuk menindaklanjuti bukti yang ditemukan
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.