Penyelam Amerika Hilang di Laut Ambon Belum Ditemukan

Selama tujuh hari dilakukan pencarian, penyelam asal Amerika Serikat yang hilang di laut Ambon belum ditemukan.
Tim penyelam gabungan usai melakukan pencarian terhadap warga negara Amerika, Laila di perairan Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Kamis 13 Agustus 2020.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Ambon - Proses pencarian terhadap warga Amerika Serikat, Carol Marie Lakien alias Laila, 56 tahun, kini ditutup tim penyelamat Basarnas Ambon, setelah dilakukan pencarian tujuh hari, pasca menghilang di laut teluk Ambon, Maluku, sejak Jumat 7 Agustus 2020 lalu.

Laila dinyatakan hilang, saat menyelam di perairan laut Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, mengikuti rekannya Kevin Scott Pool, 57 tahun saat itu. Diketahui laut di lokasi mereka menyelam sangat ganas, saat menyelam Laila tak lagi ditemukan.

Sore hari ini kita tutup. Atas nama pemerintah kota, saya mengucapkan terima kasih banyak.

"Sesuai SOP tujuh hari pencarian, hasilnya nihil. Upaya pencarian telah dilalukan semaksimal mungkin dengan radius yang signifikan, baik di dalam laut maupun permukaan oleh kemampuan unit yang ada, dan sampai dengan hari ini upaya tidak berhasil," ungkap Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy di Hotel Tirta, Ambon, Kamis 13 Agustus 2020.

Dikatakannya, korban Laila dan rekannya Kevin Scott Pool berlabuh di perairan laut Amahusu sejak Maret 2020 lalu menggunakan kapal layar Aquabago. Dua turis asing ini, sangat familiar bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Cerita harmonis mereka itu membuahkan hal buruk. Di luar rencana Laila harus pergi meninggalkan rekannya Kevin saat melakukan penyelaman di Laut Amahusu sekira pukul 09.30 WIT saat itu.

Selama tiga jam, usaha Kevin untuk mencarinya sia-sia. Ia lalu memberitahukan kepada masyarakat dan Pejabat Desa Amahusu terkait kejadian yang menimpah Laila.

Laporan Kevin di respon dan disampaikan ke Pemerintah Kota Ambon  melalui Wali Kota Ambon. Semua unsur potensi SAR dikerahkan untuk mencarinya. Sayangnya, pencarian itu nihil hingga ditutup oprasi pencarian.

Oleh karena itu, lanjut Wali Kota Ambon, sesuai SOP tujuh hari pencarian oprasi SAR yang melibatkan Basarnas, Bakamla, dan TNI/Polri ditutup atau dihentikan.

"Sore hari ini kita tutup. Atas nama pemerintah kota, saya mengucapkan terima kasih banyak bagi semua komponen yang terlibat. Peristiwa yang terjadi kita akan evaluasi apa-apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memproteksi kehadiran turis Pariwisata air. Ini akan menjadi kekuatan utama bagi Kota ini ke depan," ujar wali kota.

Hal senada disampaikan Kepala Basarnas Ambon, Djunaidi. Menurut dia, proses pencarian oleh potensi SAR ditutup sesuai SOP, yakni tujuh hari dan selanjutnya dilakukan pamantauan. Apabila kedepan ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka tentu oprasi tersebut akan dibuka kembali.

Dalam pencarian hari ke tujuh, kata dia, tim penyelam baik dari SAR, Polairud Polda Maluku, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IX Ambon dan Persatuan Pemandu Wisata Selam Provinsi Maluku diperluas pencarian dengan kedalaman menyelam 40 hingga 50 meter dilokasi kejadiaan.

"Jadi, dalam pencarian ini tidak ada kendala mulai dari hari pertama hingga hari ke tujuh. Nah, hasilnya tidak ditemukan. Sehingga, sesuai SOP, maka oprasi pencarian ditutup, kembali dengan pemantauan," ungkap Djunaidi. []

Berita terkait
Polisi yang Aniaya Guru Honorer di Maluku Diselidiki
Polres Maluku akan menurunkan anggota profesi dan pengamanan (Propam) untuk menyelidiki oknum polisi yang menganiaya guru honorer.
Seorang Anggota Polisi di Maluku Aniaya Guru Honor
Seorang anggota Polisi, Briptu DM di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, menganiaya guru honor bernama Julianus Enos Cornelis
Pertikaian Antar Kelompok di Maluku, Satu Angkot Dibakar
Pertikaian antar kelompok warga, terjadi di tengah perayaan Idul Adha 1441 Hijriah di Maluku menyebabkan satu unit angkot dibakar. Ini kronologinya