Tegal - Seorang warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ditemukan meninggal di dalam bus yang berhenti di Terminal Kota Tegal, Senin 27 Juli 2020. Penyebab kematian masih jadi teka teki namun perlakuan jenazah menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Informasi yang dapat Tagar, penumpang meninggal diketahui bernama bernama Wasir, 58 tahun, warga Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Identitasnya terungkap berdasar kartu tanda penduduk yang dibawa.
Spesimen swab kami kirim ke laboratorium RSN (Rumah Sakit Nasional) Diponegoro Semarang.
Wasir meninggal di dalam bus Dewi Sri jurusan Jakarta-Tegal. Pertama kali diketahui oleh kernet bus bernama Sunaryo, 55 tahun. Awalnya sang kernet mengecek penumpang ketika bus bernomor polisi G 1480 BE itu tengah melaju di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Tegal sekitar pukul 11.00 WIB atau beberapa puluh meter sebelum Terminal Kota Tegal.
Saat dicek, korban terlihat dalam kondisi tertidur dengan kepala bersandar di tas miliknya. Namun saat coba dibangunkan, korban yang naik bus dari Terminal Kampung Melayu, Jakarta dan berencana turun di Kota Tegal itu ternyata sudah meninggal.
Sunaryo pun melaporkan hal itu ke sopir bus, Ali Surasa, 44 tahun. Bus kemudian dibawa masuk ke terminal dan tak melanjutkan perjalanan. Keberadaan penumpang yang meninggal tersebut selanjutnya dilaporkan awak bus ke agen bus dan diteruskan Polsek Sumurpanggang.
Baca juga:
- Goweser Meninggal di Pinggir Selokan Mataram Sleman
- Dua Remaja Tewas Kecelakaan di Pantura Tegal
- Motif Remaja Tega Bunuh Temannya di Pekalongan
Untuk mengantisipasi Covid-19, empat petugas Dinas Kesehatan Kota Tegal mendatangi terminal dan melakukan evakuasi jenazah korban dari dalam bus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Jenazah lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah (RSUD) Kota Tegal untuk diperiksa dan memastikan penyebab kematian.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan penyebab meninggalnya korban belum diketahui. Namun pihaknya tetap melakukan pengambilan swab lendir tenggorok jenazah, sopir dan kernet bus. Upaya ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Spesimen swab kami kirim ke laboratorium RSN (Rumah Sakit Nasional) Diponegoro Semarang. Hasilnya baru keluar dua sampai tiga hari lagi," ujar Prima saat dikonfirmasi terkait penanganan yang dilakukan Dinas Kesehatan. []