TAGAR.id, Jakarta - Merchant Community and Engagement Lead Bukalapak, Ian Agisti Rani, mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19, masyarakat memiliki perubahan perilaku yang cenderung lebih sering berbelanja online. Selain karena lebih praktis, situasi yang memaksa orang untuk tetap di rumah membuat belanja daring menjadi lebih aman.
"Selama masa pandemi ini terjadi perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Misalnya pada bulan Maret 2020, saat kondisi pandemi sedang tinggi, masyarakat banyak mencari produk kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, disinfektan dan minuman herbal," ucapnya dalam acara Samsung Galaxy Creator Workshop, Senin, 23 November 2020.
Pernyataan Ian juga didukung oleh hasil survei dari Toluna, yang menyebutkan bahwa sebanyak 68 persen masyarakat Indonesia lebih sering berbelanja daring selama masa pandemi ini.
Rani juga mengatakan bahwa keadaan masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, membuat keinginan belanja online barang yang cocok untuk hobi semakin meningkat. Misalnya setelah satu bulan dirumah, orang mulai banyak mencari konsol game, lego, perabot rumah tangga, dan peralatan masak.
Kemudian Memasuki bulan Mei yang bertepatan dengan Ramadan banyak yang mencari baju muslim, perlengkapan ibadah, dan kue lebaran. Lalu bulan Juni dan Juli, masyarakat tetap mencari produk kesehatan, perlengkapan sekolah, perlengkapan work from home, hingga sepeda.
"Bulan Agustus, masyarakat mencari handphone, alat olaraga, dan sepeda. Bulan September dan Oktober tanaman hias dan sepeda masih banyak dicari," ujar Ian.
Peningkatan daya beli masyarakat melalui platform belanja online tentunya harus bisa dimanfaatkan para pelaku bisnis daring. Menurut Rani, salah satu daya tarik konsumen terhadap suatu barang terletak pada kualitas produk foto, juga judul produk, dan beberapa faktor lain.
"Ada 5 hal yang dilihat pertama oleh konsumen, yakni foto produk, foto sendiri sangat penting, oleh sebab itu foto yang ditampilkan harus sebagus mungkin. Lalu Judul produk juga harus jelas, Harga, Rating, dan Label,” tutur Ian.[]
Penulis: Cherryn Lagustya
