TAGAR.id, Washington DC, AS - Penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) selama bulan April 2022 jatuh ke tingkat terendah dalam dua tahun belakangan ini, bahkan ketika harga terus naik. Ini menurut data pemerintah yang dirilis hari Selasa, 24 Mei 2022. Sementara itu, para calon pembeli merasakan tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga.
Penjualan rumah melonjak selama Covid-19, tetapi dengan inflasi sekarang yang tertinggi sejak awal 1980-an, Bank Sentral AS mulai menaikkan suku bunga secara agresif untuk mendinginkan gejolak ekonomi, akibatnya biaya pinjaman kini lebih tinggi.
Penjualan rumah tunggal yang baru untuk keluarga, turun 16,6% pada April 2022 ke tingkat tahunan 591.000, setelah disesuaikan secara musiman, tingkat terendah sejak April 2020, seperti dilaporkan Departemen Perdagangan.
Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan para analis, dan diperparah oleh revisi penjualan pada bulan Maret 2022 yang angkanya juga turun.
"Ini cukup menakutkan," kata Gregory Daco, kepala ekonom di Ernst & Young. "Saya memperkirakan penurunan, namun tidak menurun setajam ini," katanya kepada Kantor Berita AFP. Ia mencatat, penjualan rumah baru melambat untuk bulan keempat berturut-turut.
Semua wilayah mengalami penurunan penjualan yang tajam, meskipun AS bagian Selatan yang mengalami penurunan paling tajam.
Laju penjualan rumah baru bulan lalu turun 26,9% dibandingkan April 2021, kata laporan itu. Namun, bahkan di tengah biaya pinjaman yang lebih tinggi, harga terus naik pada April 2022, mencapai angka menengah 450.600 dolar AS (setara dengan Rp 6.587.772.000) dari 435.000 (setara dengan Rp 6.359.700.000) pada bulan sebelumnya. (ps/jm)/voaindonesia.com. []
Penjualan Rumah Baru di AS Turun Tajam Bulan Maret 2022
Penjualan Eceran di Amerika Naik Sedikit pada Februari 2022
Pasar Perumahan AS Bulan Maret 2022 Turun
Bisnis Properti Amerika Menikmati Lonjakan Permintaan Rumah
