Jakarta - Pedagang online aksesoris motor mengaku mengalami penurunan penjualan akibat pandemi virus corona (Covid-19). Dalam situasi seperti ini, pengiriman pesanan juga menjadi terhambat bahkan terpaksa dibatalkan.
Pedagang aksesoris motor, Kelly Nugroho juga mengaku tokonya sepi dari pembeli karena adanya pemberlakuan social distancing, sehingga banyak konsumen yang enggan untuk keluar rumah.
"Penjualan masih ada, hanya saja turun sekitar 30 persen. Konsumen banyak yang tidak berani datang ke toko," kata Kelly, dikutip dari Antara, Senin, 13 April 2020.
Kelly menjual berbagai macam aksesoris motor dari berbagai negara dengan memanfaatkan platform online. Dia juga memiliki toko yang berada di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, dan Jombang. Namun sejak pandemi Covid-19, dia menjadi jarang mengirim barang ke konsumen karena ada beberapa wilayah yang tidak menerima barang kiriman dari luar.
"Ada konsumen yang pesan dari jauh-jauh hari, tetapi karena ada beberapa daerah sudah yang menutup lokasinya, seperti Papua, NTB, dan wilayah Indonesia Timur lainnya, jadi mereka membatalkan pesanannya, ekspedisi pun tidak bisa kirim ke sana," ucapnya.
Tidak hanya Kelly, Ari Riswantoro yang biasa menjual spare part dari Kymco juga mengalami hal serupa. Dia mengaku mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen akibat Pandemi Covid-19 ini.
"Omset di bulan Maret (2020) menurun drastis hingga kurang lebih 50 persen. Tetapi di awal April sudah mulai ada peningkatan," kata Ari.
Sebelum adanya situasi pandemi ini, Ari biasanya bisa menjual 15 paket spare part dalam sehari. Dia memanfaatkan platform digital untuk menjajakan dagangannya, seperti ke komunitas-komunitas dan market place Facebook.[]