Penjelasan UGM soal Guru Besar Diduga Corona

Seorang guru besar UGM Yogyakarta diduga terjangkit Corona. Berikut penjelasan UGM.
Coronavirus (Foto: pixabay)

Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) membantah dinaikkannya status awas di lingkungan sivitas akademik karena beredar kabar bahwa salah seorang guru besar diduga terjangkit virus Corona (Covid-19). Guru besar yang dimaksud saat ini tengah dirawat di ruang ICU RSUP Dr Sardjito.

Meski begitu, surat edaran (SE) No.1606/UN1.P/HKL/TR/2020 tentang Tanggap Darurat Covid-19 di Lingkungan UGM tidak ada hubungannya dengan dirawatnya guru besar tersebut. "Ini lebih karena virusnya sudah masuk ke Yogyakarta," kata Rektor UGM Panut Mulyono pada Senin, 16 Maret 2020.

Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani membenarkan, salah satu guru besar UGM saat ini sedang sakit dan dirawat di RSUP Dr Sardjito. Namun, sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi terkait penyakitnya. "Kami masih belum tahu secara pasti dia sakit apa," ucapnya.

Ini lebih karena virusnya sudah masuk ke Yogyakarta.

Hingga berita ini diturunkan, UGM menyatakan tidak ada data yang masuk ke pimpinan universitas mengenai akademisi yang positif Corona.

Iva kembali menegaskan bahwa status tanggap darurat lebih didasarkan latar belakang aktivitas dan mobilitas akademika UGM yang sangat tinggi. Selain itu, juga karena jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan yang jumlahnya sangat besar dan status UGM sebagai kampus terbuka dengan banyak mitra dari berbagai daerah dan negara.

"Maka untuk menjaga sivitas akademika UGM, otoritas kampus mengambil keputusan tersebut," katanya.

Iva meminta agar ia didoakan agar segera sembuh dan cepat pulih kembali seperti sediakala. Ia juga memohon untuk tidak menyebarkan data-data dan riwayat penyakitnya.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah pasien terindikasi berdasarkan data dari rumah sakit rujukan Covid-19 di Yogyakarta per Minggu 15 Maret pukul 11.30 WIB, tercatat 17 orang. 

Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, satu orang dinyatakan positif, dan empat orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Litbangkes di Jakarta. []

Baca Juga:

Berita terkait
Alasan Sultan Belum Tetapkan Yogyakarta KLB Corona
Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan alasan mengapa Yogyakarta belum ditetapkan KLB Corona.
Ada Corona, UNBK SMK Tetap Berjalan di Yogyakarta
UNBK SMK di Yogyakarta tetap berjalan meski ada isu Corona. UNBK SMK berlangsung 16-19 Maret 2020.
Soal Virus Corona, Alasan Yogyakarta Aman Dikunjungi
Ruang publik di Yogyakarta disemprot disinfektan untuk memastikan aman dikunjungi.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.