Penjelasan RSUD Dr Soetomo Soal Pasien Corona Kabur

RSUD Dr Soetomo membantah jika ada pasien positif Covid-19 dari yang dirawat kabur Bangil, Pasuruan
Ruang isolasi disiapkan RSU Dr Soetomo Surabaya untuk menangani pasien terjangkit virus corona. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Kabar mengenai kaburnya pasien Covid-19 atau virus corona berusia 56 tahun yang dirawat di RSUD Dr Soetomo viral di media sosial. Pihak RSUD Dr Soetomo telah mengklarifikasi bahwa informasi tersebut hoaks.

Humas RSUD Dr Soetomo, Pesta Manurung mengatakan bahwa tidak ada pasien kabur. Sementara mengenai perempuan 56 tahun, ia mengaku hanya miskomunikasi saja.

Pertama pasien itu tidak kabur, kedua bukan perawat jadi dia itu tenaga pembantu perawat yang tugasnya nganter makan, nganter surat-surat ya seperti asisten pembantu.

"Pasien tersebut sebelumnya tidak mengetahui bahwa memiliki hasil positif Covid-19 versi tes swab PCR. Jadi saya luruskan itu tidak kabur, melainkan sebelumya ikut test (swab) tapi belum mengetahui hasilnya," ujar Pesta saat dihubungi melalui telepon, Senin, 4 Mei 2020.

Sementara itu, mengenai latar belakang pasien, Pesta membeberkan bahwa pasien tersebut bukanlah perawat sehari-harinya kontak langsung dengan pasien Covid-19. Hanya saja dia hanya sebagai pengantar makanan.

"Pertama pasien itu tidak kabur, kedua bukan perawat jadi dia itu tenaga pembantu perawat yang tugasnya nganter makan, nganter surat-surat ya seperti asisten pembantu," kata dia.

Sedangkan, soal kabar larinya perawat tersebut ke Beji, Pasuruan, Pesta juga mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan memang sehari-harinya tinggal di sana. Bahkan ia juga menyebut rumah asli atau orang tua dan keluarganya berada di sana.

"Orang itu memang beralamat di Gedangan, Sidoarjo tapi karena di Gedangan tidak punya kerabat jadi dia bertempat tinggal di Bangil," ujar dia.

Pesta menambahkan karena ramainya pemberitaan di media sosial, pasien tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit Maiseto Bangil, Pasuruan.

"Jadi dia baru tahu dikabarkan (terinfeksi) corona ya karena ada media sosial itu. Baru mandiri ke Rumah Sakit Maiseto, Bangil," ucap dia.

Pesta memastikan kini asisten perawat tersebut sudah menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo. Dari hasil tracing, pihaknya menduga bisa terpapar karena setiap hari pulang-pergi Bangil ke tempat bekerja dengan menggunakan angkutan umum.

"Kemungkinan sehari-hari kan dia pulang pergi Bangil itu dia naik kendaraan elf atau bison dugaan kami gitu. Karena di rumah sakit dia tidak kontak dengan pasien dan tempat pelayanan dia juga tidak melayani pasien Covid," kata Pesta.

Saat disinggung apakah di rumah sakit juga merawat suami sirinya, Pesta mengaku tidak mengetahui hal itu. Pesta hanya menambahkan, di RSUD dr Soetomo telah menyediakan fasilitas rapid test bagi seluruh karyawan. Hal itu dilakukan, untuk memastikan para kesehatan karyawan.

"Saya enggak tahu kalau untuk suaminya. Jadi semua pegawai di rapid test meskipun tidak ada kontak langsung pasien corona. Ini karena kan pekerja kami banyak yang tinggalnya juga di luar Surabaya ya," tutur Pesta. []

Berita terkait
Pemkab Banyuwangi Akan Salurkan Sembako ke 21.700 KK
Pemkab Banyuwangi menyalurkan paket sembako senilai Rp 200 ribu kepada 21.700 KK terdampak Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi.
Langkah Pemprov Jatim Atasi Overload RS Rujukan
Pemprov Jatim menyiapkan Gedung Puslitbang Humaniora Surabaya untuk ruang perawatan dan menambah tempat tidur di RSUA.
Benarkah Covid-19 Bisa Menular Lewat Rokok?
Pasca meninggalnya dua karyawan PT HM Sampoerna muncul kekhawatiran penularan virus corona lewat rokok yang diproduksi pabrik tersebut.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.