Jakarta - Beredarnya kabar yang menyebut Tukul Arwana mengidap pendarahan otak setelah lima hari mendapatkan vaksinasi Covid-19 diklarifikasi oleh pihak RS PON, Cawang, Jakarta Timur, tempat sang komedian dirawat.
Direktur Utama RS PON Dokter Mursyid Bustami menjelaskan, vaksin Covid-19 sama sekali tidak berkaitan atau memiliki efek hingga membuat pasiennya mengidap pendarahan otak.
"Tidak ada hubungan pendarahan dengan vaksin COVID-19 apapun merek vaksinnya. Tidak ada hubungan stroke pendarahan dengan vaksin COVID-19. Efek vaksin seperti pusing akan hilang satu atau dua hari," kata Dokter Mursyid dalam konferensi pers Jumat virtual, Jumat, 24 September 2021.
Dokter Mursyid mengungkapkan pemicu terjadinya pendarahan otak seperti yang dialami Tukul. Ada faktor yang bisa dikendalikan, yaitu penyakit hipertensi, diabetes, dan faktor yang tidak bisa dikendalikan, yaitu usia.
"Stroke tidak datang tiba-tiba tanpa ada hal yang didasari, misalnya usia kemungkinan terjadinya stroke bisa bertambah. Lalu diabetes, kemudian ada gangguan pada pembekuan darah, merokok, pola hidup tidak sehat banyak faktor yang lain," ujarnya.
Dokter Mursyid mengimbau masyarakat untuk melakukan cek rutin ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
- Baca Juga : Cara Baru untuk Mengenali Gejala Stroke
- Baca Juga : Mau Sembuh dari Stroke? Lakukan Terapi Sinar Matahari Sekarang Juga
".Jadi kendalikan faktor risiko itu harus berobat dengan teratur. Ada check up untuk mencari faktor risiko bisa kita kendalikan," tuturnya.
Selain itu, selama vaksinasi Covid-19 berlangsung, tim medis tidak pernah mendapatkan laporan soal pasien yang mengidap stroke usai mendapatkan vaksin.
"Kami tidak pernah menerima pasien pascavaksin mengalami stroke itu juga dari beberapa laporan yang didapat tidak mengatakan ada pasien yang stroke setelah mendapatkan vaksin baik itu pendarahan maupun penyumbatan," kata Dokter Mursyid. []