Penjelasan Pemkab Bantul Terkait Melejitnya Kasus C-19

Jumlah kasus pasien C-19 di Bantul melejit, Pemkab Bantul mengklaim bahwa hal ini terjadi karena Pemkab sedang gencar melakukan screening.
Ilustrasi C-19. (Tagar/Pixabay)

Bantul - Jumlah kasus pasien C-19 di Bantul mengalami kenaikan cukup signifikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium hari ini di Daerah Istimewa Yogyakarta, ada penambahan 82 Kasus terkonfirmasi positif. 

Dari jumlah tersebut, 68 di antaranya berasal dari Kabupaten Bantul. Data tersebut berdasarkan, yang dirilis Pemda DIY, pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Juru Bicara Penanganan C-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, dalam upaya meningkatkan penemuan dan pengendalian C-19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul saat ini memang masih melakukan screening secara massif. Prioritas yang menjadi sasaran screening adalah populasi yang beresiko tertular, seperti perkantoran, pendidikan, pabrik, pelaku perjalanan hingga pasar.

Hasil yang didapatkan memang banyak yang terdeteksi positif, sehingga meningkatkan angka kasus di Bantul,

Menurutnya, pada bulan ini Pemkab Bantul memulai lagi screening dan tracing yang diprioritaskan di perkantoran, baik kantor milik Pemkab Bantul maupun kantor swasta, pelaku perjalanan hingga screening pendidikan. 

Lalu jumlah total semua yang discreening mencapai 160 orang. 64 di antaranya dari screening kelompok pendidikan. Tersebar di kecamatan Sewon, Piyungan hingga Pleret.

"Hasil yang didapatkan memang banyak yang terdeteksi positif, sehingga meningkatkan angka kasus di Bantul," kata Sri Wahyu, atau biasa disapa dokter Oki.

Oki menjelaskan, bulan sebelumnya ada pertanyaan, mengapa angka kasus positif di Bantul tidak banyak. Hal itu, menurut dia, dikarenakan Pemkab Bantul masih menyusun rencana dan menentukan sasaran untuk mulai dilakukan screening untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid.

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kasus, Oki kembali mengingatkan kepada masyarakat supaya tetap disiplin menjalankan Protokol Kesehatan. Minimal memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, lalu menjaga jarak atau tidak berkerumun. Kemudian, "tidak keluar kota jika tidak ada keperluan mendesak, dan tetap waspada," ucapnya.

Diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif C-19 di Kabupaten Bantul pada Rabu, 28 Oktober lalu, ada 956 orang. Apabila ditambah dengan penambahan hari ini, sebanyak 68 orang, maka total jumlah terkonfirmasi positif menjadi 1.024 orang. 

Pemkab juga mencatat tidak ada penambahan pasien sembuh, sehingga pasien sembuh masih di angka sebelumnya, yaitu 798 orang. Pasien Isolasi sebelumnya ada 135 orang, jika ditambah 68 orang, maka total ada 203 orang masih menjalani Isolasi dan 24 dinyatakan meninggal dunia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Debat Pertama Calon Bupati Bantul, Pengamat UGM: Minim Ide
Pengamat dari UGM memberikan pandangan atas jalannya debat pertama calon bupati Bantul. Normatif dan belum ada ide inovatif, katanya.
Imbauan untuk Wisatawan Saat Long Weekend di Bantul
Long weekend Oktober ini dipastikan banyak wisatawan mnegunjungi dstinasi wisata di Bantul. Berikut imbauan agar ditaati pengelola dan wisawatan.
Pawai Simpatik Pemuda Pancasila Berujung Bentrok di Bantul
Pawai Simpatik Pemuda Pancasila DIY berujung bentrok saat diserang di Bantul. Ironisnya kejadian ini bertepatan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.