Penjahat Wonder Woman 1984 Terinspirasi Donald Trump

Penjahat dalam film pahlawan super Wonder Woman 1984 terinspirasi dari Presiden AS Donald Trump.
Gal Gadot berperan sebagai Wonder Woman (kanan) dan Presiden AS Donad Trump (kiri). (Foto: Warner Bros/Instagram/readdonaltrump)

Jakarta - Sutradara Patty Jenkins mengungkapkan penjahat dalam film pahlawan super arahannya Wonder Woman 1984 terinspirasi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perilaku Maxwell Lord Pedro Pascal, tokoh antagonis dalam film Wonder Woman 1984 diambil dari sejumlah karakteristik Trump.

"Dia [Trump] salah satunya. Jujur, lucunya ia yang mempengaruhi. Tapi saya tidak berusaha membuat-buatnya... Kami juga memiliki [karakter] presiden dalam film ini," jawab Patty ketika ditanya Trump menginspirasi filmnya kepada Screen Rant, Jumat 21 Agustus 2020.

Baca juga:

Sutradara film berusia 49 tahun itu menambahkan, sejumlah tokoh juga ikut membentuk identitas karakter antagonis Lord, yang akan menjadi ancaman bagi karakter tituler Gal Gadot dalam film Wonder Woman 1984.

Trump jelas salah satu orang yang kami lihat, salah satunya karena maverick sehingga sukses berbisnis pada tahun 80-an.

Wonder WomenGal Gadot kembali beraksi sebagai Wonder Woman dari era Perang Dunia I ke medio 1980-an di film Wonder Woman 1984.  (Foto: Warner Bros)

Namun, Trump jelas menjadi salah satu sosok yang membentuk identitas penjahat dalam film Wonder Woman 1984 lantaran memiliki karakter maverick, atau tidak konvensional dalam menjalankan sudut pandang dan bertindak tidak biasa.

"Trump jelas salah satu orang yang kami lihat, salah satunya karena maverick sehingga sukses berbisnis pada tahun 80-an. Yang kemudian menjadi tokoh utama di dunia kita dengan cara yang dipertanyakan," tutur Patty.

Meski begitu, Patty enggan filmnya dinilai sebagai film politik. Menurutnya, apa yang ditampilkannya dalam film dalam kapasitas representasi politik kebanyakan orang. Jadi menurutnya, itu tidak berlebihan.

"Ya, saya tidak punya agenda untuk mengirim pesan politik ke dunia, tapi saya pikir dunia membutuhkan pesan politik yang sama. Semua orang perlu melihat diri mereka sendiri sekarang, dari politik kita, dari sistem kepercayaan kita," tutur Patty.

Patty menuturkan, tak akan setengah-setengah mengarahkan Wonder Woman 1984. Itu karena, ia akan mengakhiri kerja sama dengan DC Entertainment dalam hal menyutradarai tokoh Wonder Woman. Ia bertekad untuk "memasukkan segalanya" ke dalam film.

"Yang berikutnya mungkin adalah film 'Wonder Woman' terakhir saya, jadi saya harus meletakkan semua yang ingin saya tunjukkan di sana. Saya harus berpikir dengan hati-hati," katanya.

Berita terkait
Geser Pendapatan Wonder Woman, Film Aquaman Dibilang Jelek
Aquaman meraih pendapatan 822 juta dollar atau sekitar Rp 11,8 triliun per 3 Januari 2019.
Syuting Spider-Man 3 Beres Februari 2021, Kapan Rilis?
Aktor Tom Holland mengungkapkan film Spider-Man 3 akan menyelesaikan syuting terakhir pada Februari 2021. Lantas kapan tanggal rilisnya?
Langkah Ryan Reynolds Demi Pluralisme di Industri Film
Demi pluralisme di industri film Amerika yang disebut rasisme. Bintang film Deadpool Ryan Reynolds tarik 20 orang jadi kru film.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.