Pengungsi di Kamp Pengungsian Rawan Terinfeksi Virus Corona

Pandemi virus corona jadi persoalan di tempat-tempat pengungsian dan pemukiman kumuh sehingga ada langkah jaga kebersihan
Yordania (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara mencegah penyebaran virus. Lalu bagaimana dengan kamp pengungsi dan pemukiman kumuh yang sulit mendapatkan akses air? Berikut upaya mereka mencegah penyebaran virus corona.

yamanYaman (Foto: dw.com/id)

Yaman. Yaman jadi rumah bagi sekitar 3,6 juta orang yang terpaksa tinggalkan kampung halaman. Para pengungsi ini sangat rentan terinfeksi virus corona karena tinggal dalam rumah yang sempit, sebagian besar sistem kesehatan dan sanitasi mereka juga hancur akibat perang. Relawan yang dilatih oleh UNICEF di Yaman bertugas untuk tingkatkan kesadaran para pengungsi tentang bagaimana cegah penyebaran virus.

suriahSuriah (Foto: dw.com/id)

Suriah. Memasuki tahun kesepuluh perang, Suriah tetap menghadapi masalah yang sama. Jutaan warga Suriah tinggal di kamp-kamp pengungsi. Pekerja PBB mengunjungi kamp-kamp untuk menjelaskan risiko terinfeksi virus corona seperti yang dilakukan di kamp Akrabat, dekat perbatasan Turki.

FilipinaFilipina (Foto: dw.com/id)

Filipina. Topan Haiyan yang terjadi pada tahun 2013 di Filipina menjadikan Kota Tacloban sebagai pusat evakuasi. Walaupun sudah lama berlalu, Tacloban masih menderita karena kerusakan yang disebabkan Haiyan. Toilet umum menjadi tempat berkembang biak virus dan masalah sanitasi menjadi semakin genting.

ZambiaZambia (Foto: dw.com/id)

Zambia. Lembah Gwembe di wilayah Zambia dan Wimbabwe telah mengalami kekeringan selama dua tahun terakhir dan mengakibatkan banyak orang tidak bisa dapatkan akses air minum bersih. Saat ini, UNICEF dukung rehabilitasi dan pengeboran 60 lubang bor untuk membuat tempat cuci tangan di titik distribusi selama pandemi Covid-19.

KenyaKenya (Foto: dw.com/id)

Kenya. Berbagai stasiun air telah dipasang di beberapa tempat umum di Kenya untuk menyediakan akses ke air bersih. Di Nairobi, seorang anak lelaki mengikuti instruksi ketika sedang diperlihatkan bagaiman cara mencuci tangan dengan benar di stasiun air di Kibera untuk mencegah penyebaran Covid-19.

YordaniaYordania (Foto: dw.com/id)

Yordania. Kafa, seorang gadis berusia 13 tahun, pulang ke mobil karavan dengan membawa galon air yang baru saja ia isi dari titik air komunitas, tempat di mana masyarakat mengambil air. Para pengungsi wanita di Yordania kini membuat sabun yang diproduksi menggunakan bahan-bahan alami dan mendistribusikan sabun tersebut kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan.

IndiaIndia (Foto: dw.com/id)

India. Masyarakat di India didorong untuk menjahit masker sendiri, dan ini dapat menghasilkan sumber pendapatan bagi perempuan yang tinggal di daerah pedesaan. Wanita ini membuat topeng di pusat Bihar Goonj, sebuah LSM yang berlokasi di beberapa negara bagian India yang melakukan bantuan bencana, bantuan kemanusiaan, dan pengembangan masyarakat.

BangladeshBangladesh (Foto: dw.com/id)

Bangladesh. Beberapa penyandang disabilitas yang menjadi relawan di Kota Dhaka, Bangladesh, juga terlibat secara aktif dalam membantu mendistribusikan disinfektan di seluruh kota. Roman Hossain mendistribusikan disinfektan dan memberi tahu anggota komunitasnya tentang pentingnya mencuci tangan secara teratur.

GuatelamaGuatelama (Foto: dw.com/id)

Guatemala. Tak hanya mengalami kehabisan pangan akibat kekeringan pada tahun 2019 lalu, masyarakat di Huehuetenango, Guatemala juga membutuhkan alat kebersihan untuk mengurangi penyebaran virus. Oleh karena itu, kepala adat mengantre setiap hari untuk mengambil makanan dan peralatan kebersihan. Mereka juga diberikan informasi dan rekomendasi cara pencegahaan virus corona dalam bahasa lokal. (fs/ml)/Chetna Krishna/dw.com/id. []

Berita terkait
Lokasi Pengungsian Bencana Harus Terapkan Protokol Kesehatan
Para pengungsi yang terdampak bencana di berbagai daerah agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Satu Perempuan Rohingya Kabur dari Pengungsian di Aceh
Imigran Rohingya bertugas menjaga temannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia ternyata kabur usai salat magrib.