Pengarang Jokowi Undercover Divonis 3 Tahun

Majelis Hakim PN Blora, Jawa Tengah, menjatuhkan vonis tiga tahun penjara terhadap terdakwa Bambang Tri Mulyono, pengarang buku "Jokowi Undercover".
Bambang Tri Mulyono (tengah) penulis buku Jokowi Undercover dituntut hukuman empat tahun penjara (Foto: Ist)

Blora, (Tagar 29/5/2017) - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Blora, Jawa Tengah, menjatuhkan vonis tiga tahun penjara terhadap terdakwa Bambang Tri Mulyono, pengarang buku "Jokowi Undercover" karena terbukti melakukan ujaran kebencian, Senin (29/5).

Dalam persidangan dengan agenda pembacaan putusan itu dipimpin oleh Majelis Hakim Makmurin Kusumastuti dan hakim anggota Dwi Ananda FW dan Rr. Endang Dewi Nugraheni, sedangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dafit Supriyanto didampingi Hariyono.

Selama sidang pembacaan vonis, wajah Bambang tampak tenang, saat menyimak pembacaan vonis oleh majelis hakim. Ia divonis bersalah lantaran terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) secara berlanjut.

Tindakannya itu juga melanggar pasal 28 ayat (2) Jo pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang nomor 19/2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo pasal 64 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo UU nomor 8/1981. “Oleh karena itu, Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa selama tiga tahun,” kata Ketua Majelis Hakim Makmurin Kusumastuti.

Atas vonis tersebut, Bambang menyatakan banding. Sementara jaksa dari Kejari Blora, Hariyono, mengaku masih pikir-pikir. “Sesuai ketentuan Undang-Undang kami minta waktu untuk pikir-pikir,” ujarnya. Adapun kuasa hukum terdakwa, Hendri Listiawan ditemui usai sidang mengakui dirinya hanya mendampingi hingga selesai persidangan. “Upaya banding nantinya menjadi urusan Bambang untuk mencari penasihat hukum,” ujarnya. (Rif/Ant)

Berita terkait
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja