Pengamat: Pemecatan eks Bos Garuda Bentuk Politisasi

Pengamat menilai, pemecatan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara merupakan bentuk politisasi.
Ari Askhara. (Foto: Instagram/berita_harian888)

Jakarta - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono pemecatan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesai (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang lebih dikenal Ari Askhara beberapa waktu lalu merupakan bentuk politisasi.

Menurutnya, Garuda sebenarnya sudah dikelola dengan baik oleh Ari Ashkara karena berhasil membuat maskapai ini untung Rp1,7 triliun per September 2019, setelah sebelumnya merugi hampir Rp5 triliun pada 2017-2018." Padahal kondisi penerbangan pada 2019 cukup berat karena terjadi penurunan demand,” kata Bambang kepada Tagar, Sabtu, 7 Maret 2020.

Bambang menambahkan, Ari selama ini telah mengelola maskapai pelat merah ini secara profesional. ”Manajemen Garuda saat dipimpin Arie sangat paham bahwa transportasi tidak boleh merugi, harus meraih keuntungan secara wajar agar dapat menutupi biaya keselamatan dan kenyamanan,” ujarnya.

Baca Juga: Ari Askhara Membangkitkan Musuh di Tubuh Garuda

Menurut Bambang Haryo, pada 2019 setelah bulan September, terjadi penurunan standarisasi pelayanan transportasi udara akibat politisasi transportasi oleh pemerintah yang mendesak tarif diturunkan. Akibatnya, terjadi lagi pembiaran perang tarif oleh maskapai nasional dan pemberian insentif ke sektor penerbangan yang terlalu dipaksakan.

“Padahal penerbangan merupakan transportasi dengan mayoritas pengguna kalangan menengah ke atas,” tutur Bambang yang mantan anggota DPR tersebut.

Garuda IndonesiaPesawat Airbus A330-200 PK-GPM Garuda Indonesia bersiap take off di Sam Ratulangi International Airport, Manado (MDC). (Foto: Instagram/@garuda.indonesia/@frdsmu)

Untuk itu, ia meminta pemerintah tidak mempolitisasi sektor transportasi, termasuk penerbangan. "Sebab, penerbangan merupakan jasa angkutn berisiko tinggi (high risk) yang dapat membahayakan keselamatan jiwa," ucap Bambang.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin. Ia justru mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang memecat Ari Akshara dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Sebab menurutnya, selama menjabat, Ari banyak membuat keputusan kontroversial yang tentu saja merugikan banyak pihak, baik perusahaan, anak perusahaan, karyawan hingga masyarakat.

Simak Pula: Erick Thohir Sindir Eks Bos Garuda Ari Askhara

Berikut kontroversi Ari Askhara di Garuda Indonesia yang dibeberkan oleh Ikagi. 

1. Pemalsuan Laporan Keuangan 2018

Ari Askhara dinilai melakukan upaya pemalsuan laporan keuangan 2018. Laporan yang sedianya rugi, kata Zaenal malah disulap menjadi untung.

2. Live Akustik di Pesawat

Sebagai Dirut Garuda, Ari pernah menyuguhkan live music akustik di pesawat, yang menurut Zaenal malah menimbulkan kontroversi maskapai Garuda.

3. Pengalihan Rute Penerbangan London dan Amsterdam

Ari dinilai melakukan kontroversi lagi saat mengalihkan rute penerbangan London dan Amsterdam via Denpasar.

4. Larangan Foto dan Video

Eks Dirut PT Pelindo III ini pernah memberlakukan larangan foto maupun video untuk penumpang yang ada dalam pesawat Garuda.

5. Penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton

Terakhir, ia diduga menyelundupkan 15 boks yang berisi onderdil atau spare part Harley Davidson edisi terbatas tipe Shovelhead 1970 dan tiga boks sepeda Brompton di dalam pesawat Airbus A330-900 milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (Persero). []




Berita terkait
Irfan Setiaputra Dirut Garuda Gantikan Ari Askhara
Teka-teki siapa yang akan menggantikan Ari Askhara, eks Direktur Utama Garuda Indonesia yang dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir terjawab sudah.
Alasan Sekarda Garuda Ikut Ari Askhara ke Prancis
Ketua Harian Sekarga Garuda Tommy Tampatty mengakui bahwa ia memang ikut dengan rombongan manajemen ke Prancis membawa pesawat Airbus A330-900.
Kata Sekarga Soal Service Bos Garuda Era Ari Askhara
Ketua Harian Sekarga Garuda Tommy Tampatty tidak berani berkomentar mengenai rumor service bos’ yang ada di era Ari Akshara.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.