Jakarta - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono pemecatan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesai (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang lebih dikenal Ari Askhara beberapa waktu lalu merupakan bentuk politisasi.
Menurutnya, Garuda sebenarnya sudah dikelola dengan baik oleh Ari Ashkara karena berhasil membuat maskapai ini untung Rp1,7 triliun per September 2019, setelah sebelumnya merugi hampir Rp5 triliun pada 2017-2018." Padahal kondisi penerbangan pada 2019 cukup berat karena terjadi penurunan demand,” kata Bambang kepada Tagar, Sabtu, 7 Maret 2020.
Bambang menambahkan, Ari selama ini telah mengelola maskapai pelat merah ini secara profesional. ”Manajemen Garuda saat dipimpin Arie sangat paham bahwa transportasi tidak boleh merugi, harus meraih keuntungan secara wajar agar dapat menutupi biaya keselamatan dan kenyamanan,” ujarnya.
Baca Juga: Ari Askhara Membangkitkan Musuh di Tubuh Garuda
Menurut Bambang Haryo, pada 2019 setelah bulan September, terjadi penurunan standarisasi pelayanan transportasi udara akibat politisasi transportasi oleh pemerintah yang mendesak tarif diturunkan. Akibatnya, terjadi lagi pembiaran perang tarif oleh maskapai nasional dan pemberian insentif ke sektor penerbangan yang terlalu dipaksakan.
“Padahal penerbangan merupakan transportasi dengan mayoritas pengguna kalangan menengah ke atas,” tutur Bambang yang mantan anggota DPR tersebut.
Untuk itu, ia meminta pemerintah tidak mempolitisasi sektor transportasi, termasuk penerbangan. "Sebab, penerbangan merupakan jasa angkutn berisiko tinggi (high risk) yang dapat membahayakan keselamatan jiwa," ucap Bambang.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin. Ia justru mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang memecat Ari Akshara dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Sebab menurutnya, selama menjabat, Ari banyak membuat keputusan kontroversial yang tentu saja merugikan banyak pihak, baik perusahaan, anak perusahaan, karyawan hingga masyarakat.
Simak Pula: Erick Thohir Sindir Eks Bos Garuda Ari Askhara
Berikut kontroversi Ari Askhara di Garuda Indonesia yang dibeberkan oleh Ikagi.
1. Pemalsuan Laporan Keuangan 2018
Ari Askhara dinilai melakukan upaya pemalsuan laporan keuangan 2018. Laporan yang sedianya rugi, kata Zaenal malah disulap menjadi untung.
2. Live Akustik di Pesawat
Sebagai Dirut Garuda, Ari pernah menyuguhkan live music akustik di pesawat, yang menurut Zaenal malah menimbulkan kontroversi maskapai Garuda.
3. Pengalihan Rute Penerbangan London dan Amsterdam
Ari dinilai melakukan kontroversi lagi saat mengalihkan rute penerbangan London dan Amsterdam via Denpasar.
4. Larangan Foto dan Video
Eks Dirut PT Pelindo III ini pernah memberlakukan larangan foto maupun video untuk penumpang yang ada dalam pesawat Garuda.
5. Penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton
Terakhir, ia diduga menyelundupkan 15 boks yang berisi onderdil atau spare part Harley Davidson edisi terbatas tipe Shovelhead 1970 dan tiga boks sepeda Brompton di dalam pesawat Airbus A330-900 milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (Persero). []