Nasional - Menjelang Pemilu 2024, Peluang Caleg Muda cukup diperhitungkan. Pasalnya ada potensi yang cukup besar terkait kuantitas dan kualitas jika berbicara mengenai kelompok muda, yakni milenial pada kontestasi dan konstelasi politik.
Sehingga Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menekankan perlu juga melihat bahwa kelompok milenial harus diakomodir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari partai politik.
Milenial itu identik dengan kreatifitas dan digitalisasi parpol harus menangkap isu ini kemudian menggarapnya dengan baik agar milenial tertarik.
"Dalam konteks Pemilu 2024, kelompok milenial dari sisi kuantitas akan menjadi lebih dominan apalagi jumlah pemilih milenial diprediksi hampir 60 persen saat itu," ucap Herry dalam diskusi 'Peluang Caleg Milenial dalam Pemilu 2024', yang digelar di kantor Formappi, Jakarta, Senin, 29 November 2021.
Lebih lanjut Herry mendorong agar komitmen setiap Partai Politik dalam merekrut dan menempatkan kelompok milenial tidak bersifat wacana atau bumper parpol.
- Baca Juga: DPR Minta KPU Kaji Ulang Biaya Pemilu 2024
- Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, DPR Harap KPU-Bawaslu Kerja Efisien
"Harus direalisasi bahwa Parpol yang selama ini didominasi oleh kelompok usia tua disaat Pemilu 2024 alangkah baiknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi generasi milenial berkiprah lebih lagi," ujar Herry Mendrofa.
Di sisi lain, Herry juga melihat bahwa perlu perbaikan sistem politik terutama budaya politik yang cenderung koruptif.
"Perilaku korupsi ini adalah variabel utama yang bisa mengubah persepsi milenial untuk pasif atau aktif pada konstelasi politik. Artinya Parpol jika ingin merealisasikan potensi dan menempatkan milenial maka persoalan ini harus tuntas sebelum 2024," kata Herry.
Bahkan Herry mendorong agar setiap Parpol memiliki sistem yang memberikan ruang bagi milenial di dalam internalnya.
- Baca Juga: DPR Optimis Pemilu 2024 Tak Akan Timbulkan Perpecahan Identitas
- Baca Juga: KPU Akan Terapkan Sipol pada Pemilu 2024
"Milenial itu identik dengan kreatifitas dan digitalisasi. Parpol harus menangkap isu ini kemudian menggarapnya dengan baik agar milenial tertarik," ucap Herry Mendrofa.
Dalam diskusi tersebut hadir pula Zulfikar Arse Sadikin (Anggota DPR-RI Komisi II Fraksi Golkar), Furqan AMC (Ketua PSI Jawa Barat), dan Lucius Karus (Peneliti Formappi). []