Jakarta - Pengamat ekonomi dan pasar modal, Siswa Rizali menanggapi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang meyakini tidak ada bank sistemik yang gagal akibat pandemi Covid-19. Ia menilai, meski tak ada yang gagal, kinerja sektor perbankan tetap merasakan dampak pandemi Covid-19.
"Kinerja pasti kena dampak, karena banyak kredit macet. Maka laba akan turun drastis, pencadangan untuk kredit bermasalah meningkat," kata Siswa saat dihubungi Tagar, Rabu, 25 November 2020.
Karena semua bank tidak agresif menyalurkan kredit, bahkan stagnan, maka kelebihan dana di bank besar ini menyebabkan suku bunga rendah, tapi kredit tetap tidak tumbuh.
Baca juga: Apa Itu Bank Sistemik , LPS Sebut Tak Signifikan Terimbas Pandemi
Siswa menjelaskan, dalam kondisi ekonomi yang tengah lesu, penabung dengan rasa khawatirnya cenderung memindahkan dananya dari bank-bank kecil ke bank-bank besar. Terlebih bank BUMN yang dipersepsikan dijamin permodalannya oleh pemerintah.
"Ini menjelaskan mengapa bank-bank besar (Buku IV) terus menerima dana deposan baru, sementara bank-bank skala kecil (Buku I dan II) berkurang dana giro/tabungan/depositnya. Pada saat bersamaan, bank-bank BUMN juga mengelola dana PEN. Karena semua bank tidak agresif menyalurkan kredit, bahkan stagnan, maka kelebihan dana di bank besar ini menyebabkan suku bunga rendah, tapi kredit tetap tidak tumbuh," ucapnya.
Baca juga: Bank Sistemik Dinilai Aman dari Pandemi, Ini Indikatornya
Dengan demikian, kata dia, adanya kebijakan restrukturisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan waktu yang cukup bagi perbankan melakukan penyesuaian dan perbaikan. Sehingga diharapkan ketika ekonomi membaik, beban penghapusan kredit bermasalah bisa ditutupi dar penghasilan kegiatan bisnis baru.
"Yang menarik adalah munculnya Bank BCA sebagai bank yang siap menghadapi gejolak bisnis kali ini. Tetap terpukul, namun BCA semakin memperoleh banyak dana murah (karena diyakini paling sehat) dan bisa menolak dana PEN. paling dananya disimpan ke Surat Berharga Negara untuk mendapatkan spread dengan aman meski rendah marjinnya," ujar Siswa.
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meyakini tidak ada bank sistemik yang gagal akibat pandemi Covid-19. Bahkan, kondisi perbankan dinilai masih kuat dan likuiditas memadai. []