Pengamat: Jokowi Perlu Menteri yang Serius Bekerja

Fernando Emas mengatakan, Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle untuk penguatan kinerja pemerintahan yang dipimpin.
Direktur Rumah Politik Indonesia. Fernando Emas.

Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle untuk penguatan kinerja pemerintahan yang dipimpin. Menurutnya menteri yang perlu dicopot adalah Menteri seperti Sofyan Jalil, Teten Masduki, Syarul Yasin Limpo, Budi Karya Sumardi.

Ada juga Abdul Halim IskandarJohnny G Plate, Budi Gunadi Sadikin, Nadiem, Airlangga Hartanto, Muhammad Lutfi dan Bahlil. Selain itu juga Jokowi menganggap perlu memperkuat beberapa kementerian yang akan diisi oleh orang terdekatnya karena menjadi prioritas pemerintahan Jokowi.

"Seperti Kementerian Agraria dan Pertanahan serta Kementerian Pertanian. Moeldoko yang selama ini menjabat Kepala KSP berpeluang mengisi salah satu kementerian tersebut. Kepala KSP yang ditinggalkan oleh Moeldoko akan diisi oleh Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun dari TNI," kata Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 8 September 2021.

"PAN yang sudah resmi dalam koalisi pemerintahan Jokowi berpeluang mengisi Kemenko PMK atau Kementerian Perhubungan yang akan ditinggalkan Muhajir Effendy dan Budi Karya Sumadi.," sambungnya.


Melalui reshuffle yang akan dilakukan oleh Jokowi diharapkan para menteri dapat lebih fokus bekerja untuk mengembalikan situasi negara dan rakyat pasca pandemi Covid-19.


Fernando menjelaskan, posisi Panglima TNI yang ditinggalkan oleh Hadi Tjahjanto akan diisi oleh KASAL Yudo Margono karena sesuai dengan UU TNI matra AL berkesempatan mengisi posisi tersebut.

Selain itu, lanjut Fernando, menjaga soliditas dukungan TNI terhadap TNI agar dianggap tidak menganakemaskan matra AD.

"Andika Perkasa yang memiliki keinginan menjadi Panglima kemungkinan akan menjabat sebagai Kepala BIN. Budi Gunawan yang sejak awal pemerintahan Jokowi menjadi Kepala BIN akan mengisi salah satu menteri Jokowi-Amin.," katanya.

Tak hanya itu, kata Fernando, Fajroel Rachman yang selama ini menjabat sebagai Jubir Presiden akan diganti karena akan menjadi Dubes Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan.

"Fajroel masuk dalam pemerintah Jokowi merepresentasikan dari kalangan aktivis 98 kemungkinan akan digantikan oleh kalangan aktivis 98 seperti Sayed Junaidi Rizaldi atau yang biasa dipanggil Pak Cik," ujarnya.

"Melalui reshuffle yang akan dilakukan oleh Jokowi diharapkan para menteri dapat lebih fokus bekerja untuk mengembalikan situasi negara dan rakyat pasca pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga:

Berita terkait
Koalisi Gemuk Jokowi Berpotensi Loloskan Presiden 3 Periode
Jansen menegaskan, saat ini belum ada urgensinya untuk amandemen terhadap Undang-Undang Dasar (UUD).
Partai Politik Koalisi Jokowi, Jadikan PAN Sahabat Baru
PAN turut hadir dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan partai politik koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara.
Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan TWK
Koalisi Masyarakat Anti Korupsi meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan TWK pegawai KPK yang diduga sebagai upaya menyingkirkan 75 pegawai.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.