Pengamat: Jokowi Harus Segera Tentukan Panglima TNI Baru

Walaupun, kata Fernando, Presiden Jolowi ingin mengakomodir semua kepentingan namun sebaiknya segera mengambil keputusan.
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. (Foto: Tagar/Instagram/@jokowi)

Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera mengambil keputusan terhadap pergantian Panglima TNI karena Hadi Tjahjanto akan memasuki awal November tahun ini.

"Sepertinya tarik menarik antara matra AD dan AL masih sangat kuat. Saya kira merupakan jalan keluar yang terbaik seperti informasi yang selama ini mengemuka yaitu Yudo yang saat ini menjabat sebagai KASAL sebagai Panglima TNI dan Andika sebagai Kepala BIN," kata Fernando pada Senin, 19 Oktober 2021.

Jika memang belum ada solusi, ditegaskan Fernando, sebaiknya Presiden Jokowi memutuskan memperpanjang masa jabatan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima.


Sepertinya tarik menarik antara matra AD dan AL masih sangat kuat.


Walaupun, kata Fernando, Presiden Jolowi ingin mengakomodir semua kepentingan namun sebaiknya segera mengambil keputusan.

"Semoga saja tepat 2 tahun pemerintahan Jokowi-Amin pada tanggal 20 Oktober besok Presiden Jokowi sudah mengambil keputusan. Waktu Jokowi untuk segera memutuskan hanya ada sekitar dua minggu," katanya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Puan Maharani Ingin Calon Panglima TNI Dapat Lindungi Rakyat
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap calon Panglima TNI baru adalah yang terbaik untuk melindungi rakyat dan pulik diminta untuk bersabar menunggu.
Panglima TNI: Angkatan Laut Garda Terdepan Kedaulatan RI
TNI Angkatan Laut selalu menjadi garda terdepan dalam menghalau segala macam bentuk kekuatan yang mengancam kedaulatan Indonesia di wilayah laut.
Panglima TNI Ucapkan Selamat HUT TNI Angkatan Laut Ke 76
Panglima TNI menyampaikan bahwa selama 76 tahun TNI Angkatan Laut telah menjadi bagian integral kekuatan TNI.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.