Pengamat Berharap Polemik Formula E Tak Mandul

Menurut Fernando, termasuk tidak bisa terlalu berharap banyak terhadap penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS. (Foto: Tagar)

TAGAR.id, Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan dengan melibatkan ahli hukum Universitas Padjadjaran Prof. Romli Atmasasmita dinilai cukup bagi KPK menindaklanjuti dugaan korupsi Formula E.

"Sebenarnya sudah tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak menindaklanjuti dugaan korupsi Formula E kecuali lembaga pemberantasan korupsi tersebut sudah 'mandul'," tegas Fernando Emas, hari ini.

"Setelah sekian lama KPK menangangi kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E belum juga ada kepastian hukum yang dilakukan oleh KPK apakah dapat ditingkatkan ketahap penyidikan atau dihentikan," terangnya.

"Jangan-jangan KPK sudah terpengaruh oleh penggiringan opini yang dilakukan oleh berbagai pihak," tuturnya lagi.

Menurut Fernando, termasuk tidak bisa terlalu berharap banyak terhadap penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi untuk mempercepat publikasi LPJ Formula E yang sudah menjabat lebih dari satu bulan sebagai pejabat Gubernur DKI Jakarta.

"Sangat memalukan kalau KPK tersebut berhasil dikendalikan oleh pihak-pihak yang menginginkan tidak ada tindaklanjut dari penyelidikan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E," pungkasnya.[]

Berita terkait
Banyak Kader Mundur, Fernando EMaS: AHY Gagal Pimpin Demokrat
Mundurnya beberapa kader potensial Partai Demokrat di banyak daerah semakin membuktikan ketidakmampuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Fernando EMaS: Banyak Menteri Jokowi Gagal Tapi Tak Dicopot
Ditegaskan dia, ada beberapa menteri yang juga dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya namun karena berasal dari partai politik.
Fernando Emas: PPP Bisa Bangkit Lagi Jika Suharso Rela Persiapkan Muktamar Luar Biasa
Fernando menyakini PPP akan bisa bangkit kalau saja Suharso dengan rela mau mempersiapkan muktamar luar biasa
0
Pengamat Berharap Polemik Formula E Tak Mandul
Menurut Fernando, termasuk tidak bisa terlalu berharap banyak terhadap penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.