Pengalaman Dokter Saat Tangani Lonjakan Covid-19 di Jakarta

Dr Ecaterina Silaen membagikan pengalamannya menangani pasien Covid-19 di Jakarta yang mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir ini.
Ilustrasi - Dokter tangani pasien Covid-19. (Foto: Tagar/Shutterstock)

Jakarta – Dokter Spesialis Fisik & Rehabilitasi di sebuah Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta Dr Ecaterina Silaen, Sp. KFR membagikan pengalamannya menangani pasien Covid-19, lantaran beberapa pekan terakhir lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat hingga membuat banyak tenaga kesehatan kewalahan. 

“Setahun yang lalu saya mulai berkenalan dengan Covid pada saat saya masih bekerja di Jember sebelum di Jakarta. Disana saja untuk kota yang ukurannya kecil pasiennya cukup banyak yang kami tangani, dan tidak terlalu tampak perbedaan gejala dari yang dulu sampai sekarang,” ujar Dr Ecaterina Silaen saat diwawancarai Tagar TV, Rabu, 6 Juli 2021.

Ecaterina juga mengatakan bahwa Covid-19 menyerang paru-paru manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh.  Hal yang membuat lonjakan Covid-19 tinggi adalah banyaknya kontak fisik antar individu.


Kita harus jaga-jaga untuk kontak sama orang karena pergerakan virus yang cepat memang mobilisasi orang yang harus dikurangi. 


Dr Ecaterina SilaenDr Ecaterina Silaen saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)

“Yang akhir-akhir ini diperkirakan karena adanya pergerakan orang yang cukup banyak, mungkin karena kita jadi lebih santai karena sudah setahun jadi orang mikirnya lebih santai,” ujarnya.

Meski sudah digencarkan untuk tetap mengikuti protokol kesehetan 5M hal itu yang kadang-kadang membuat masyarakat lupa atau masih mengabaikannya karena tidak terbiasa dengan situasi seperti ini. 

Ecaterina mengatakan bahwa memang virus varian Delta sudah masuk ke Indonesia, tapi untuk menyatakan lonjakan kasus saat ini karena varian Delta itu belum ada konklusi jelas. 

“Kita harus jaga-jaga untuk kontak sama orang karena pergerakan virus yang cepat, memang mobilisasi orang yang harus dikurangi,” ucapnya.

Situasi saat ini, kata Ecaterina, lebih mencekam dibanding dengan awal tahun kedatangan virus Covid-19 di Indonesia. “Pada dasarnya saat ini banyak orang yang kena daripada yang sebelumnya,” ujarnya. 

Ia juga menceritakan bahwa memang benar rumah sakit saat ini penuh hingga mencapai puluhan hingga ratusan waiting list. Kebutuhan alat semakin bertambah tapi rumah sakit tidak bisa yang langsung memenuhi semua pasien yang membutuhkan karena lonjakan pasien yang terlalu banyak.

Tentunya, lanjut Ecaterina,  jika ada pasien baru yang kondisinya sudah cukup darurat dan sementara tidak bisa mencari rumah sakit rujukan lagi, hal ini dapat memungkinkan banyaknya korban jiwa. 

Ia juga mengaku bahwa pihak manajemen rumah sakit tempat ia bekerja sangat memperhatikan para tenaga kesehatan, mengatur shift kerja para nakes, dan memperhatikan asupan makanan dari nakes.

“Terbengkalai si ngga soalnya kita juga ada memilah pasien (triase) apakah dia masih aman, gawat tapi tidak darurat, atau gawat dan darurat. Dengan triase ini kita memilih pasien secara general,” ujarnya.

(Selfiana)

Berita terkait
Ternyata Ini Biang Kerok Lonjakan Covid-19 di Indonesia
Penularan yang masif juga karena Indonesia kedatangan pekerja migran yang signifikan, baik dari India, Saudi Arabia, atau Timur Tengah.
Pemerintah Tetapkan 3 Kerangka Strategi Hadapi Lonjakan Covid-19
Strategi deteksi, terapeutik, dan vaksinasi ini dijalankan sesuai dengan petunjuk dari Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO)
Redam Lonjakan Covid-19 Nonesensial WFH 100%
Untuk menekan lonjakan Covid-19 yang naik siginifikan, pemerintah akhirnya melakukan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.