Pengakuan Vendor OYO Indonesia, Tak Sesuai Ekspektasi

OYO Rooms Indonesia selalu dirundung masalah, tak hanya dengan mitra bisnis tapi juga dari internal perusahaan - para karyawan.
OYO menawarkan pengalaman menginap yang aman dan nyaman untuk para tenaga kerja, tenaga kesehatan, dan turis di Indonesia. (Foto: Instagram/@oyo.indonesia)




Jakarta - OYO Rooms Indonesia, perusahaan rintisan (startup) unicorn jaringan hotel yang berkantor pusat di India selalu dirundung masalah, tak hanya dengan pelanggan dan mitra bisnis tapi juga dari internal perusahaan - para karyawan. Kali ini seorang vendor mengungkapkan kekecewaannya telah bermitra dengan OYO yang dinilainya tak sesuai ekspektasi.

Vickey Oei, vendor yang bergerak di bidang kontruksi itu bercerita kepada Tagar TV bagaimana awal mulanya bisa bermitra dengan OYO Rooms Indonesia. April tahun lalu, startup unicorn jaringan hotel ini membuka tender untuk pembangunan town house yang diklaim terbesar di Indonesia.

Kami mendapat tender proyek renovasi. Kami tertarik karena durasinya sangat singkat.

Baca Juga: Pengakuan Eks Karyawan OYO, Mundur karena Tak Nyaman 

"Kami tertarik untuk mengikuti open tender dan ternyata menang," ungkap Vickey.

Nilai tender proyek pembangunan town house ini mencapai di bawah Rp 10 miliar. Dalam tender itu ada dua proyek yakni OYO Town House Atlantic Hotel di kawasan Salemba, Jakarta Pusat dan OYO Town House Alpine Hotel di Gunung Sari, Jakarta Pusat.

"Kami mendapat tender proyek renovasi. Kami tertarik karena durasinya sangat singkat. Kami memperkirakan persentase renovasi di angka 70%. Pihak OYO meminta masing-masing hotel bisa dirampungkan dalam jangka waktu dua bulan," tutur Vickey.

Pembayaran mundur sampai dua minggu, meskipun OYO Rooms membayar penuh.

Menurutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di jasa konstruksi, proyek ini menjadi tantangan. "Bukan karena nilai tendernya, tapi karena tantangan itu, diminta waktu dua bulan selesai. Mereka menjamin payment (pembayaran) tidak ada masalah, dan akan lancar," ucapnya.

Vickey mengajukan sistem pembayaran secara termin atau bertahap dan pihak OYO setuju. "Proyek renovasi pertama yang kami garap adalah Atlantic Hotel dan tidak ada masalah dengan pembayaran. Mungkin itu baru awal-awal OYO Rooms beroperasi sekitar tahun lalu," katanya.

OYO IndonesiaOYO Indonesia. (Foto: Instagram/@oyo.indonesia)

Namun saat mulai menggarap proyek renovasi Alpine Hotel pada bulan berikutnya, timbul masalah. Pada watu pengerjaan proyek Atlantic Hotel, Vickey sudah mulai curiga karena pembayaran mengalami penundaan dari jadwal waktu yang telah diperjanjikan.

"Pembayaran mundur sampai dua minggu, meskipun dibayar penuh," ungkapnya.

Proyek renovasi Alpine Hotel rampung pada Juli 2019. Namun OYO mengajukan klaim karena karena ada beberapa bagian yang rusak atau tidak sesuai dengan perjanjian. Mereka minta perbaikan dengan retensi 180 hari.

"Pada pertengahan Desember tahun lalu, kami sudah memenuhi kewajiban masalah retensi pemeliharaan dan perbaikan sebagai bentuk itikad baik. Kami menyelesaikannya dengan administrasi yang tertib, seperti berita acara perbaikan dan lainnya," ucap Vickey.

Namun saat Vickey mengajukan tagihan pembayaran retensi, OYO Rooms Indonesia terkesn mengulur-ngulur waktu. Merekan terkesan terus mencari-cari lagi kesalahan pihak vendor. "Ada item yang tidak masuk dalam perjanjian, tapi pada saat masalah retensi mereka minta," tuturnya.

"Karena kami menganggap pelayanan kepada customer merupakan nomor satu, dan selain itu nilai tender juga tidak besar, kami berpikir ya sudahlah. Yang penting mereka puas dan kami berharap kerja sama ini bisa diperpanjang," kata Vickey.

Menurutnya, memasuki awal Januari 2020, Vickey semakin curiga. "Kami merasa retensi pemeliharaan dan perbaikan sudah selesai, tapi pihak OYO masih mengulur-ngulur waktu. Mereka meresponnya dengan mengatakan oke pak sebentar, kami follow up ke bagian finance," katanya.

Simak Pula: OYO Pilih PHK Besar-besaran, Eks Karyawan Buka Suara

Vickey mengaku pusing karena divisi di OYO Rooms Indonesia banyak sekali. "Saya bilang, kami dari vendor berhubungannya dengan divisi PR atau transformation tim. Mereka kemudian bilang, kami akan dihubungkan dengan PR head yang orang Jakarta. Hingga Februari, PR Head belum bisa menjawab soal pembayaran itu," ucapnya. []

Berita terkait
Seluk Beluk Sistem Soft Live OYO Versi Eks Karyawan
Eks karyawan bidang Business Development PT OYO Rooms Indonesia Alex membeberkan sistem soft live yang diluncurkan pada 2019.
Eks Pegawai OYO Sebut Subsidi Harga Gimik Perusahaan
Eks karyawan PT OYO Rooms Indonesia Axel menyebut program subsidi harga yang ditawarkan OYO kepada owner properti hanya gimik semata.
OYO Pilih PHK Besar-besaran, Eks Karyawan Buka Suara
Eks karyawan divisi Business Development PT OYO Rooms Indonesia Alex buka suara soal PHK besar-besaran perusahaan akomodasi asal India.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.