Pengakuan Kompol Sarponi Korban Bom Medan

Dua perwira yang bertugas di Polrestabes Medan, menjadi korban ledakan bom bunuh diri. Salah satunya, sempat tak sadar dirinya kena percikan bom.
Kompol Sarponi, ketika dirawat dirumah Sakit Bhayangkara Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Dua perwira yang bertugas di Polrestabes Medan, menjadi korban ledakan bom bunuh diri. Kedua perwira itu adalah Kompol Abdul Mutalip, Kasi Propam dan dan Kompol Sarponi, Kasubbag Bin Operasional.

Bagi kedua perwira itu, tak pernah membayangkan sebelumnya akan menjadi korban ledakan bom bunuh diri. Pagi itu, Rabu 13 November 2019, sekitar pukul 08.45 WIB, mereka bertugas seperti biasa.

Sebelum kejadian, mereka baru saja selesai melaksanakan apel pagi. Hari itu di Mapolresatebs Medan, warga sedang ramai mengurus SKCK sebagai syarat administrasi seleksi CPNS yang dibuka oleh pemerintah.

Seusai apel pagi, keduanya memilih berbincang dengan dua personel Polri lainnya, yaitu Brigadir Juli Chandra dan Aipda Deni. Di saat itulah lewat Dedek sambil membawa tas, dengan menggunakan jaket ojek online.

Dedek, pelaku bom bunuh diri, sebelumnya sempat ditahan oleh petugas piket, ditanya tujuannya dan membawa apa. Selesai itu, lalu Dedek diperbolehkan masuk.

Kemudian, Dedek berjalan melewati empat orang korban, namun keanehan mulai terlihat, bukannya berjalan terus, Dedek malah mendekati korban.

Tapi akhirnya dia dilarang oleh Aipda Deni dengan menyebut, "jangan ke mari dan mau ngapain". Tidak lama setelah itu, pelaku meledak di lokasi yang berjarak sekitar empat meter dari para korban.

Ledakan dahsyat terdengar, percikan dari sisa bom bertebaran. Mengakibatkan para polisi yang berada di sana mengalami luka.

Kompol Abdul Mutalip, mengalami luka di bagian tangan dan Kompol Sarponi mengalami luka di bagian kaki sebelah kanan serta bagian bokong.

Syukur saja pelaku sempat dilarang oleh Deni, kalau tidak dilarang, mungkin dia akan lebih dekat dengan kami

Awalnya, Kompol Sarponi tidak merasakan sakit. Bahkan dia juga tidak tahu kalau dia sedang terluka. Setelah ledakan dahsyat itu dia mendatangi klinik di Mapolrestabes Medan.

Di situ Kompol Sarponi juga belum sadar bahwa dia sedang terluka. Kemudian tidak lama berada di sana, datang mobil ambulans Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan para korban masuk ke dalam ambulans.

Ketika duduk di kursi ambulans, Kompol Sarponi melihat ada darah mengalir di kursinya. Kemudian rasa sakit itu pun muncul. Lalu dia melihat bokong serta kaki sebelah kanan.

"Setelah di mobil ambulans, saya baru sadar kalau saya terkena percikan dari bom bunuh diri itu. Bokong dan paha di bagian sebelah kanan luka bakar, celana dinas saya koyak," kata Kompol Sarponi, kepada Tagar di ruangan Teratai, lantai dua RS Bhayangkara, Medan.

Namun Kompol Sarponi merasa beruntung, dompet yang selalu dia bawa dan dimasukkan ke dalam saku celana bagian belakang menjadi penyelamat baginya.

"Posisi saya membelakangi pelaku bom bunuh diri itu, mungkin percikan sisa bom itu mengenai bagian belakang, kena dompet saya, dompet saya saja jebol kena benda seperti paku. Kemudian, syukur saja pelaku sempat dilarang oleh Deni, kalau tidak dilarang, mungkin dia akan lebih dekat dengan kami," tandasnya.

Sedangkan Brigadir Juli Chandra dan Aipda Deni mengalami luka ringan. Sebab di saat terjadi ledakan, mereka refleks berlari.

"Iya, Bang, setelah dengar dan lihat ledakan itu, saya refleks menghindar, hanya pendengaran saya yang sedikit mengalami gangguan, tapi sekarang sudah mulai pulih, saya hanya dikasih infus untuk menambah tenaga, Bang," kata Brigadir Juli Chandra dengan infus di tangan sebelah kanan.

Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto bersama dengan istri dan pejabat utama Polda Sumatera Utara yang mengetahui adanya korban bom bunuh diri sedang dirawat, datang menjenguk pada pukul 21.00 WIB.

"Iya, kita baru saja selesai menjenguk korban ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, kondisi korban sudah ada yang mulai mengalami perbaikan, mudah-mudahan mereka dapat segera sembuh," kata Mardiaz. []

Berita terkait
Korban Bom Medan Dapat Bunga dari Istri Kapolri
Istri Kapolri memberikan bunga kepada polisi korban ledakan bom yang tengah dirawat di RS Bhayangkara, Medan, Sumatera Utara.
Bom Medan dan Deretan Ledakan Bunuh Diri di Dunia
Ketika bom meledak sedang banyak warga Medan sedang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian di kantor polisi tersebut.
Bagasi Motor Pelaku Bom Medan Berisi Peluru Kaliber
Brimob Polda Sumatera Utara mengamankan sepeda motor pelaku bom bunuh diri di Medan, ditemukan selongsong peluru kaliber 22.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara