Penerbangan Malaysia Butuh 3 Tahun untuk Sembuh dari Pandemi

Maskapai penerbangan di Malaysia butuh waktu tiga tahun untuk pulih dari imbas pandemi Covid-19.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang mengenakan alat pelindung diri (APD) menyemprotkan desinfektan pada barang bawaan penumpang kedatangan di pintu masuk Bandara Internasional Kuala Lumpur, ditengah pandemi Covid-19, 6 Oktober 2020. (Foto: Tagar|Reuters|Bandara Internasional Kuala Lumpur).

Jakarta - Maskapai penerbangan di Malaysia membutuhkan waktu tiga tahun untuk pulih dari imbas pandemi Covid-19. Namun menurut keterangan Kementerian Transportasi, proses pemulihan itu tergantung seberapa besar dampak wabah.

Unit usaha Lion Air Indonesia di Malaysia, Malindo Air, juga telah meluncurkan program penghematan.

Seperti dikutip dari asiaone.com, Kamis, 12 November 2020, Kementerian Transportasi terpaksa merevisi proyeksi Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM) untuk lalu lintas penumpang tahun ini. Menteri Transportasi, Wee Ka Siong memperkirakan jumlah penumpang merosot sebesar 75,6 persen dibandingkan tahun lalu dari 109,2 juta menjadi 26,6 juta.

Maskapai penerbangan secara global terpukul pandemi ketika pemerintah menutup perbatasan dan melarang penerbangan untuk menahan penyebaran virus.

MAVCOM pertama kali merevisi perkiraan penurunan lalu lintas penumpang tahun 2020 pada bulan Juni. Badan ini memperkirakan terjadi kontraksi sebesar 50,3 persen, menjadi 54,3 juta penumpang.

Menteri Wee menambahkan jumlah penumpang turun dari 280.321 per hari di bulan Januari menjadi 59.378 per hari di September. Kementerian Transportasi menggandeng Kementerian Pariwisata dan maskapai penerbangan untuk meningkatkan kepercayaan publik menggunakan kembali layanan penerbangan untuk guna memulihkan sektor pariwisata domestik.

Untuk mendorong masuknya wisatawan mancanegara menurut Wee, Kementerian Transportasi menyambut baik upaya pemerintah untuk menerapkan konsep gelembung (bubble) perjalanan ke beberapa negara. Antara lain Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan dan Jepang.

Maskapai penerbangan nasional, Malaysia Airlines dan unit penerbangan jarak jauh Grup AirAsia Bhd, AirAsia X Bhd, telah mengurangi staf dan mengumumkan rencana restrukturisasi. AirAsia Group juga menurunkan ekspektasi pemulihan pasarnya. Unit usaha Lion Air Indonesia di Malaysia, Malindo Air, juga telah meluncurkan program penghematan. []

Berita terkait
Dampak Wabah Corona Terhadap Perekonomian Malaysia
Wabah virus corona yang merebak di China berdampak buruk terhadap perekonomian Malaysia, terutama di sektor pariwisata
Pelajar SD di Malaysia Bolos, Takut Tertular Virus Corona
Seorang guru SD di Selangor, Malaysia, mendapati terjadi penurunan kehadiran murid di kelasnya sampai 50% karena takut tertular virus corona
Pendukung Utama PM Malaysia Serukan Pemilu Dini
Pendukung utama dalam koalisi PM Malaysia, Muhyiddin Yassin, serukan diselenggarakan pemilihan umum dini untuk bentuk pemerintahan yang stabil
0
Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Kemendagri Harap Jadi Contoh dan Memotivasi Daerah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.