Penembak Siswa di Santa Clarita Akhirnya Tewas

Hingga saat ini belum diketahui pasti motif pelaku penembakan siswa di SMP Saugus California, amerika Serikat.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta -  Nathaniel Barhow,  mahasiwa pelaku penembakan terhadap siswa Saugus High School di Santa Clarita, utara Los Angeles akhirnya meninggal, setelah sempat mendapat perawatan medis. Ia menembakkan kepalanya setelah melepaskan tembakan ke beberapa siswa sekolah menengah itu. Dengan meninggalnya pelaku, motif penembakan pun menjadi misteri.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua pelajar berusia 16 dan 14 tahun tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di  sebuah sekolah menengah di California, Amerika Serikat (AS).  Penembak diketahui seorang mahasiswa bernama Nathaniel Barhow, yang saat itu akan merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Setelah itu, ia menembak kepalanya sendiri, dan dalam kondisi kritis.

Serangan brutal yang mematikan itu berlangsung singkat hanya 16 detik. Kejadian berlangsung Kamis pagi sebelum kelas dimulai di Saugus High School di Santa Clarita, utara Los Angeles. Para guru dan siswa terkejut mendengar beberapa kali suara letusan, dan bersembunyi di ruang kelas.

Mengutip dari laman nbcnews.com, Nathaniel Barhow siswa  meninggal pada Jumat malam, 15 November 2019 setelah mendapatkan pengobatan medis. "Dia dirawat karena luka tembak di kepalanya.  Ibunya ada saat ia  menghembuskan nafas terakhir," kata Alex Villanueva, pejabat sheriff, Los Angeles.

Kapten Ken Wegener dari Biro Pembunuhan Los Angeles mengatakan  hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi motif pelaku melakukan penembakan tersebut. "Itu bukan aksi spontan. Meskipun motifnya masih tetap menjadi misteri," katanya NBC News.

Semua korban adalah siswa Saugus High School.  Namun Wegener  mengatakan pria bersenjata itu tidak memiliki hubungan dengan para remaja yang dia tembak dan tampaknya secara acak. Tim detektif akhirnya melakukan penggeledahan kediaman tersangka di Santa Clarita sekitar 35 mil di luar Los Angeles dan mewawancarai ibunya.

Alhasil, penegak hukum menemukan setidaknya enam senjata api di rumah milik almarhum ayah tersangka. Wegener kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa senjata sedang dianalisis oleh pihak berwenang. "Kami tidak menemukan manifesto apa pun yang akan mengidentifikasi motifdi balik serangan ini," katanya.

Ayah Berhow, Mark Berhow, dan ibu, Mami Matsuura pernah terlibat percecokan  di tahun 2016. Menurut laporan The Associated Press, Mark Berhow akhirnya ditangkap karena melakukan penganiayaan terhadap istrinya. 

Sumber penegak hukum mengatakan bahwa Mark Berhow ditahan untuk evaluasi kesehatan mental pada saat pemeriksaan tahanan, dan setelah evaluasi, para deputi menyita senjata api dari rumah. Setahun kemudian Mark Berhow meninggal karena serangan jantung.  Ia meninggalkan dua anak, Nathaniel dan seorang putri.

Gereja tempat pemakaman Mark Berhow membenarkan soal kematian itu, belum lama ini. "Ayahnya meninggal baru-baru ini.  Ia terlihat stres," kata  tetangganya bernama Tom Morreale. 

Teman-teman Nathaniel adalah anak yang  cerdas dan pendiam, tidak pernah diganggu dan tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia  kasar. "Dia selalu tersenyum," kata tetangga lain, Jacob Labrie.  Nathaniel juga suka mengikuti kegiatan pramuka. 

Labrie menceritakan kronologis peristiwa penembakan pada Kamis pagi, 14 November 2019. Nathaniel diantar ibunya ke sekolah. Tapi ibunya tidak tahu kalau putranya itu membawa pistol semi-otomatis kaliber 45 di ranselnya.

Menurut penyelidik, Nathanieltidak mengatakan apa-apa sebelum menarik pistol dari tasnya dan menembak lima siswa hingga menyisakan peluru terakhir untuk dirinya sendiri. 

Seperti diberitakan dari BBC News, Jumat, 15 November 2019, sheriff Los Angeles Alex Villanueva, insiden penembakan terjadi pada pukul 07.38 pagi waktu setempat atau 15.38 GMT. "Dalam waktu dua menit, polisi sudah berada di TKP. "Pelaku tidak mencari sasaran tertentu. Dia tidak ada hubungan dengan para korban," kata Kapten Wegener.

Polisi mengidentifikasi ada enam orang yang menderita luka tembak dan langsung dipindahkan ke rumah sakit tak jauh dari lokasi sekolah. Tersangka diidentifikasi sebagai salah satu dari enam orang yang terluka.[]

Berita terkait
Babak Baru Kasus Penembakan Anak Bupati Majalengka
Kasus penembakan anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, Irfan Nur Alam terhadap kontraktor memasuki babak baru.
Korban Penembakan KSB Papua Tiba di Jeneponto
Korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua, tiba di kampung halamannya, Jeneponto.
Beredar Video Penembakan Mahasiswa, Polisi Sebut Hoaks
Sebuah video yang diduga berisi detik-detik penembakan mahasiswa di Kendari, beredar di media sosial.