Lhokseumawe – Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKDSA) Aceh Kamarudzaman mengatakan banyaknya kerusakaan lingkungan dan juga pengalihan fungsi hutan menyebabkan habitat Harimau Sumatera yang ada di Kabupaten Aceh Utara, mulai terganggu.
“Memang benar saat ini habibat Harimau Sumatera di Aceh Utara mulai terganggu, ini semua karena terjadinya kerusakan hutan, sehingga menyebabkan harimau turun ke permukiman warga, karena memang tempatnya sudah mulai diganggu,” kata Kamarudzaman kepada Tagar, Sabtu 7 Desember 2019.
Baca juga: Lima Sapi Warga di Aceh, Tewas Dimangsa Harimau
Kamarudzaman menambahkan, setiap konflik satwa pasti akan ada sebabnya, dulu saja hal itu tidak pernah terjadi, karena memang habitatnya sudah terganggu, salah satu faktornya akibat penebangan hutan secara liar dan perubahan fungsih hutan.
Bukan hanya itu saja, akibat maraknya perburuan Rusa telah menyebabkan makanan Harimau Sumatera tersebut menjadi menipis. Rusa merupakan salah satu makanya harimau, apabila sudah mulai hilang maka akan mencari tempat keberlangsungan hidup yang baru.
Semua karena terjadinya kerusakan hutan, sehingga menyebabkan harimau turun ke permukiman.
“Jadi mengapa sampai harimau itu turun ke kampung, karena mereka mencari tempat keberlangsung hidup yang baru, seperti contoh yang terjadi di Aceh Utara, harimau itu turun ke permukiman warga karena mencari makan,” tutur Kamarudzaman.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak lima sapi milik warga di Desa Leubok Pusaka, kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tewas dimangsa oleh harimau Sumatera, karena masuk ke permukin warga.
Baca juga: Sapi Warga Dimangsa, Pawang Harimau Turun di Aceh
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Utara dan Lhokseumawe Kamarudzaman dalam siaran persnya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat 29 Nopember 2019. []