Pendaki Wonosobo Dievakuasi dari Jurang di Gunung Sindoro

Seorang pendaki dikabarkan hilang di Gunung Sindoro. Ternyata ia terpeleset dan jatuh ke jurang. Korban berhasil dievaluasi selamat.
Petugas SAR gabungan mengevakuasi pendaki asal Wonosobo yang cedera di Gunung Sindoro. (Foto: Tagar/Istimewa)

Temanggung - Seorang remaja asal Wonosobo mengalami nahas saat mendaki Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pendaki tersebut berhasil dievakuasi selamat oleh tim SAR gabungan usai jatuh terpeleset di jurang kawasan Batu Tatah. 

Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengungkapkan pendaki tersebut diketahui bernama Ahmada Primanda Bramantyo, 17 tahun asal Kedewan, RT 5 RW 2 Desa Sudungdewo, Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Ia diketahui naik Gunung Sindoro pada Rabu, 30 Desember 2020. 

"Survivor mendaki Gunung Sindoro sendiri lewat jalur pendakian Bedakah, Kecamatan Kertek dengan membawa tas ransel isinya perbekalan dan belum tahu kapan kembali," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tagar, Sabtu, 2 Januari 2021.

Beberapa hari tak ada kabar, pihak keluarga kemudian berusaha mencari tahu keberadaan korban dengan menyusul ke Sindoro. Mereka bertanya ke petugas pos pendakian di base camp Bedakah. 

Kemungkikan besar survivor hendak turun namun sampai di pos 4 mengalami insiden terpeleset hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Dari informasi yang didapat dari petugas base camp Grasindo, Kecamatan Kledung, Temanggung, diketahui bahwa korban mengalami cedera di sekitar pos 4 jalur pendakian via Kledung.  

"Base camp Grasindo Kecamatan Kledung menginformasikan bahwa survivor ditemukan di jurang Batu Tatah dengan kondisi cedera ringan," ujar dia.

"Kemungkikan besar survivor hendak turun namun sampai di pos 4 mengalami insiden terpeleset hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ketinggian Gunung Sindoro pos 4 kurang lebih 2.800 MPDL dan membutuhkan waktu empat jam untuk mencapainya" sambung Yahya. 

Dengan informasi tersebut, Nur Yahya memerintahkan Koordinator Basarnas Pos SAR Wonosobo Hardi Amanurijal untuk memberangkat satu tim rescue disertai alat pertolongan vertikal untuk melakukan evakuasi. 

"Tim SAR gabungan tiba di pos 4 didapati kondisi survivor mengalami lemas dicurigai cedera pada kaki dan pada dagu .Upaya evakuasi tim SAR gabungan dengan cara digendong hingga ke tempat penjemputan, selanjutnya survivor dibawa ke base camp Grasindo, Kledung," beber dia. 

Baca juga: 

Setelah menempuh medan cukup berat di jalur turun pendakian, tim SAR gabungan akhirnya berhasil membawa Bramantyo tadi sore sekira pukul 17.55 WIB dalam kondisi selamat. 

"Dengan berhasilnya evakuasi operasi SAR dinyatakan ditutup dan tim SAR gabungan kembali ke kesatuannya masing-masing," tutup Yahya. []

Berita terkait
10 Pendaki Meninggal Dunia Tertimbun Salju di Iran
Media pemerintah melaporkan, 26 Desember 2020, sedikitnya 10 pendaki meninggal dan beberapa orang lain hilang di Teheran, Iran
Gunung Semeru Bergolak, Jalur Pendakian Kembali Ditutup
Balai Besar TNBTS memutuskan menutup jalur pendakian Gunung Semeru mulai 30 November 2020 sampai waktu tidak ditentukan.
Tersesat, 3 Pendaki Argopiloso Kudus Ditemukan Sehat
Tersesat karena kabut saat turun dari puncak Argopiliso, tiga pendaki muda asal Kudus akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.