Pencurian Barang Bekas Demi Anak di Sleman

Warga Grobogan, Jawa Tengah yang menjadi korban PHK kini berprofesi sebagai pencuri barang bekas di Sleman demi menafkahi anaknya.
Dua pelaku pencurian scaffolding digelandang Polsek Sleman (Foto: Tagar/Evi NurAfiah)

Sleman - Terdampak pandemi wabah virus Corona atau Covid-19, YN, 33 tahun, terpaksa diberhentikan menjadi pegawai proyek bangunan oleh perusahaannya. Setelah menganggur, YN belum mendapat pekerjaan baru sampai akhirnya YN nekat menjadi pencuri.

Sejak diputus kerja, YN mulai memutar otak agar bisa mendapatkan penghasilan. Pria asal Grobogan, Jawa Tengah, yang tinggal di Yogyakarta ini merupakan pencuri scaffolding atau perancah, sebuah alat yang biasa digunakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung.

Ayah dengan satu anak ini mengaku sudah bercerai dengan istrinya. YN terpaksa mencuri untuk menghidupi anaknya serta kebutuhannya sehari-hari.

Sebelum akhirnya tertangkap oleh polisi, YN telah mencuri scaffolding di sebuah tempat proyek di wilayah Kecamatan Sleman, tepatnya di SMP Kanisius Sleman.

"Saya berhenti bekerja pas ada Corona karena ada pengurangan tenaga kerja. Setelah itu saya mencuri. Uangnya untuk menghidupi anak, saya pisah dengan istri," kata YN kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolsek Sleman, Selasa, 9 Juni 2020.

YN melakukan pencuri bersama pelaku RZ, 27 tahun, warga Tegal Panggung, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Hasil pencurian tersebut dijual ke tempat barang bekas di daerah Pleret, Kabupaten Bantul. "Saya melakukan pencurian dengan teman saya. Uang hasil penjualan itu dibagi rata," ucapnya.

pelaku kriminalDua pelaku pencurian scaffolding digelandang Polsek Sleman (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Kapolsek Sleman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Irwiantoro mengatakan peristiwa pencurian terjadi pada Jumat, 29 Mei 2020 sekitar pukul 12.00 WIB. Awalnya YN dan RZ datang ke tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan sepeda motor Honda Genio berwarna hitam.

Keduanya bertemu penjaga proyek inisial PR. Kedatangan kedua pelaku beralasan ingin meminjam scaffolding. Namun PR tidak mengizinkannya.

Kedua pelaku lalu mencari cara lain agar scaffolding tersebut bisa berpindah tangan. Lalu YN memiliki rencana untuk melancarkan pencurian dengan cara menyewa jasa angkut. "YN menelpon jasa angkut lalu meminta mengambil scaffolding di TKP dengan dalih YN adalah bos proyek tersebut," ujarnya.

Jasa angkut tersebut langsung menuju TKP dan meminta izin PR untuk mengambil scaffolding sebanyak 4.5 set sesuai yang diperintah YN yang berpura-pura sebagai bos proyek.

Saksi PR menelpon pemilik scaffolding apakah betul menyuruh orang untuk mengambil scaffolding. Namun ternyata korban tidak pernah menyuruh orang untuk mengambil alat tersebut.

Mendapatkan informasi tersebut Unit Reserse Krimimal dipimpin Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur satu Eko Haryanto dan dan Panit 1 Iptu Pujo melakukan penyelidikan dan dapat menangkap kedua pelaku di daerah Wirobrajan pada 3 Juni 2020. 

Kepada petugas barang curian tersebut dijual seharga Rp 170 sampai Rp 200 ribu per satu set. Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 362 KUHP pencurian dengan ancaman selama 4 tahun.

Berdasarkan hasil penyelidikan bahwa kedua pelaku sudah melakukan pencurian alat scaffolding di lima TKP yaitu di Jalan Parangtritis, Kecamatan Depok dan Kecamatan Maguwoharjo di Sleman dan Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. "TKP lain masih kami dalami," ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Dugaan Pelaku Pencurian 4 Etalase Toko di Yogyakarta
Polisi menduga pelaku pencurian 4 etalase di toko kelontong di Kotagede, Kota Yogyakarta adalah orang dekat korban.
Pencurian 4 Gulung Kain di Beringharjo Yogyakarta
Suasana Pasar Beringhajo Yogyakarta yang sepi akibat dampak Corona dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.
Gadis Cantik di Kulon Progo Jadi Korban Pencurian
Pencurian modus pecah kaca mobil terjadi di Kulon Progo. Kali ini yang menjadi korban gadis cantik. Barang berharga kalung, uang dan lainnya raib.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.