Semarang, (Tagar 12/2/2018) - Standar pelayanan publik di lingkungan Pemkot Semarang terus digenjot. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menargetkan proses pelayanan permohonan KTP elektronik paling lama empat hari.
"Sejak Desember 2017 pemohon KTP elektronik yang baru dilayani di Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK) di tiap kecamatan. Standar operasional prosedur (SOP)- nya hanya empat hari sudah jadi," kata Kepala Disdukcapil Kota Semarang Adi Tri Hananto, Senin (12/2).
Adi mengatakan penerbitan KTP elektronik yang sempat tertunda karena persoalan di pusat saat ini kembali normal. Sejak akhir tahun 2017, proses penerbitan KTP elektronik di Kota Semarang sudah lancar.
"Memang pelayanan sempat tersendat sejak 2016-2017, karena terkendala blangko habis, namun akhir 2017 sudah lancar," ujar dia.
Terkait hal itu, Disdukcapil terus berupaya melunasi utangnya, terutama untuk pemohon yang sebelumnya hanya dibekali surat keterangan (suket) pengganti KTP elektronik lantaran ketiadaan blangko.
"Sampai Maret 2017 lalu kami telah cetak 43 ribu keping KTP elektronik. Mungkin KTP yang terlambat itu sudah termasuk itu atau mungkin juga belum. Dan yang jelas saat ini masih dalam proses pencetakan," terangnya.
Karenanya, bagi masyarakat yang sudah diberi suket diharapkan segera datang ke TPDK. "Agar menanyakan KTP elektroniknya kapan jadi, biar segera didata untuk dicetak," sambung dia.
Disdukcapil dipastikan akan maksimal memberi pelayanan.
"Jika blangko habis, kita akan tambah. Tinta juga siap, jika habis kita pinjam tetangga dulu. Adapun kendala kami adalah kadang di jaringan," tukas dia. (ags)
