Kebumen - Pencarian satu korban tanah longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen, Jawa Tengah, memasuki hari keempat. Kekuatan personel SAR ditambah dan dibantu dengan anjing pelacak untuk memudahkan proses pencarian.
Kepala Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengungkapkan pencarian pada Sabtu, 13 Februari 2021, atau hari keempat ini sudah digelar sejak pagi tadi pukul 07.30 WIB. Semua untuk SAR yang terlibat masih mengupayakan pencarian Jemarun, 48 tahun, warga Dukuh Krajan, Kalijering, korban longsor yang belum ditemukan.
"Kami masih lanjutkan pencarian di titik yang diduga adanya korban karena kami mengambil keterangan dari beberapa saksi yang melihat korban sedang ada di posisi rumah tinggalnya," jelas dia di sela memimpin langsung operasi SAR gabungan.
I Nyoman menuturkan dalam pencarian di hari keempat ini, personel SAR bertambah menjadi 250 orang. Pada hari kemarin, ada 200 anggota SAR lintas satuan dan relawan yang ikut dalam misi kemanusiaan di lokasi longsoran.
"Kami juga sudah menambah peralatan pendukung, seperti alkon atau pompa, ekskavator, juga kerahkan anjing pelacak milik BPBD Kebumen untuk membantu proses pencarian ini," tutur Nyoman yang juga selaku SAR Mission Coordinator (SMC) longsor di Kalijering.
Kami masih lanjutkan pencarian di titik yang diduga adanya korban karena kami mengambil keterangan dari beberapa saksi yang melihat korban sedang ada di posisi rumah tinggalnya.
"Akan kami lakukan pencarian ini sampai hari ketujuh sesuai SOP pencarian," sambungnya.
Nyoman menambahkan hingga hari keempat pencarian ini, tim SAR gabungan masih terkendala dukungan cuaca. Kondisi cuaca yang kerap berubah secara tiba-tiba dan tanah yang masih labil di khawatirkan akan memicu longsor susulan di lokasi pencarian.
"Karena tanah di atas masih adanya retakan. Selain itu, area pencarian luas, sesuai dari data BPBD Kebumen, untuk ketinggian tebing yang longsor mencapai 100 meter, luncurannya sekitar satu kilometer dan area longsoran sekitar dua hektar," sebutnya.
Terlepas berbagai tantangan tersebut, tim SAR gabungan terus berupaya dan tetap berharap korban Jemarun lekas ditemukan. "Kami mohon dukungan doa agar proses pencarian berjalan lancar, aman bagi kawan-kawan di lapangan, dan korban lekas ditemukan," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, tanah longsor menerjang tujuh rumah warga, empat di antaranya tertimbun, pada Selasa, 9 Februari 2021. Tiga warga ikut tertimbun material longsoran bercampur bangunan rumah.
Baca juga:
- Banjir Kudus Rendam 3 Ribu Hektare Sawah, Petani Rugi 19 M
- Rumah Warga Barang Manggarai Nyaris Roboh Akibat Tanah Longsor
- Banjir Kebumen, Pemprov Jawa Tengah Kirim Bantuan
Dua korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni Tarsinah, 60 tahun, dan Doniatun, 46 tahun. Satu korban, Jemarun belum jelas nasibnya.
Unsur SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian di antaranya dari Basarnas Cilacap, TNI, POLRI, Satpol PP, Dinsos, Pemadam Kebakaran, BPBD, Rapi, Orari, Ubaloka, IOF Magelang, TRC Kuwarasan, Banser, SAR Elang Perkasa, PMI, Bumen Rescue,Relawan Kowara, Jeep Comunity, Pranuka Peduli, SAR Tunas Kelapa, Cilacap Rescue, SAR MTA, SAR IO Adipala, Mdmc, Tagana dan masyarakat sekitar. []