Tegal - Muhammad Firdaus, 13 tahun, tewas tenggelam di Sungai Jenggot, Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin sore, 17 Februari 2020. Upaya pencarian hingga ditemukannya jenazah siswa sekolah menengah pertama (SMP) itu berlangsung dramatis.
Salah satu warga yang tinggal di dekat sungai, Ike, 35 tahun, menuturkan sebelum tenggelam, korban bersama sejumlah temannya sedang bermain di pintu air sungai sekitar pukul 13.30 WIB.
"Lagi pada berenang. Yang mandi tiga orang. Biasanya memang di situ ramai pada renang. Terus satu tenggelam. Sempat ditarik temennya, tapi tidak kuat, kebawa arus," kata Ike.
Teman-teman korban kemudian berteriak meminta tolong ke warga. Seorang warga yang sedang memancing sempat berupaya untuk menolong, namun tubuh korban sudah tak terlihat. "Ada warga yang lagi mancing mau nolong, tapi korban sudah terlanjur tenggelam," tuturnya.
Saya merasakan kayak ketendang. Ternyata benar ditemukan. Akhirnya ditarik ke atas.
Kejadian tersebut membuat puluhan warga berbondong-bondong mendatangi sungai sedalam sekitar dua meter itu untuk menonton. Salah satu warga juga melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal sekitar pukul 15.30 WIB.
Sembari menunggu perahu karet dari BPBD didatangkan ke lokasi, sejumlah warga kemudian berinisiatif melakukan upaya pencarian dengan terjun ke sungai. Hanya berbekal bambu panjang, warga menyelam dan menyusuri area di sekitar pintu air tempat korban tenggelam.
Selain warga dewasa, sejumlah pelajar SMA juga tergerak untuk membantu pencarian dengan menceburkan diri ke sungai. Sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu pelajar menemukan keberadaan korban yang tersangkut di dasar sungai. Temuan tersebut membuat sejumlah warga yang menonton di atas bantaran sungai jadi histeris.
Korban kemudian segera diangkat beramai-ramai dari dasar sungai dalam kondisi sudah meninggal. Jenazah warga Getaskerep, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal itu selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Mitra Siaga, Kramat, Kabupaten Tegal.
Pelajar yang pertama kali menemukan jasad korban, Rifki, 17 tahun, mengaku kakinya kakinya tertumbuk benda mencurigakan di dasar sungai. Setelah dicermati, ternyata itu adalah bagian tubuh korban. "Saya merasakan kayak ketendang. Ternyata benar ditemukan. Akhirnya ditarik ke atas," kata dia.
Kepala Desa Getaskerep Muhammad Zeni mengatakan korban bermain di sungai sepulang sekolah bersama saudara kembar dan seorang temannya. Ketiganya mendatangi sungai menggunakan sepeda. Mereka merupakan siswa kelas VIII madrasah tsanawiyah atau setara SMP, Bustanul Huda Dawuhan, di Kecamatan Talang.
"Yang dua orang, termasuk saudara kembarnya tidak tenggelam, tapi kondisi mereka langsung syok. Belum bisa memberi keterangan detail," ujar Zeni di lokasi kejadian. []
Baca juga:
- Kronologi Pelajar SMP Tenggelam di Embung Sleman
- Pelajar SMA Tenggelam di Danau Kembar Solok
- Tim SAR Temukan Jenazah Korban Tenggelam di Makassar