Pencari Pasir di Wonosobo Hilang Terseret Arus Sungai Galuh

Pria pencari pasir di Wonosobo hilang, diduga terseret arus Sungai Galuh. Korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Tim SAR gabungan melakukan penyusuran di Sungai Galuh guna mencari warga Wonosobo yang hilang diduga terseret arus sungai, Kamis, 18 Februari 2021. Korban hilang saat tengah mencari pasir. (Foto: Tagar/Basarnas)

Wonosobo - Seorang pria pencari pasir dilaporkan hilang, hanyut terbawa arus Sungai Galuh di Wonosobo. Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan hingga saat ini belum menemukan korban. 

Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya menuturkan pihaknya menerima laporan orang hilang bernama Komarun, 54 tahun, pencari pasir asal Dusun Madusari, Desa Maduretno, Kecamatan Kalijajar Kabupaten Wonosobo. Ia diduga terseret arus Sungai Galuh di Dusun Tempel, Desa Maduretno, pada Rabu, 17 Februari 2021.  

"Pencarian sampai saat ini masih nihil akan dilanjutkan besok pagi," tutur dia, Kamis, 18 Februari 2021. 

Nur Yahya menceritakan kronologi kejadian hilangnya Komarun. Pada hari kemarin, sekitar pukul 13.30 WIB, korban diketahui naik sepeda hendak mencari pasir di Sungai Galuh sekitar bendungan Klitih. 

Dugaan kuat korban terbawa arus Sungai Galuh saat mencari pasir karena saat itu arus deras.

Seorang warga bernama Yono melihat pria paruh baya itu melintas dengan sepeda ontel warna biru. Siang itu ia mengenakan baju putih dan menggunakan mantol warna abu-abu serta caping warna krem.  

Sekitar pukul 17.00 WIB, warga lain bernama Misman melihat sepeda korban di pinggir sungai. Hanya saja korban tidak ada di sekitar tempat tersebut. 

"Dugaan kuat korban terbawa arus Sungai Galuh saat mencari pasir karena saat itu arus deras," ujar Yahya. 

Hilangnya korban kemudian disampaikan warga ke perangkat desa diteruskan ke tim SAR, termasuk ke Basarnas Semarang Pos Wonosobo. Selanjutnya dilakukan upaya pencarian pada malam itu juga. Hanya saja pencarian tidak maksimal karena kendala cuaca dan situasi gelap. 

Pencarian kemudian dilanjutkan pagi tadi. "Pencarian tim SAR gabungan dibagi menjadi lima search rescue unit (SRU)," katanya. 

Baca juga: 

Lima SRU tersebut melakukan pencarian ke arah yang beda. SRU 1 penyisiran dari lokasi awal sampai Gayudan, Ngelis. SRU 2 bergerak dari Ngelis sampai Balekambang. SRU 3 dari Balekambang hingga Wediasin. SRU 4 dari Wediasin sampai Blimbing, serta SRU 5 pemantauan di Pikas Sungai Serayu. 

"Kondisi Sungai Galuh berbatu berkolak, dan cuaca hujan menjadi kendala tim SAR gabungan. Semoga tim SAR gabungan diberi keselamatan dalam pencarian dan korban cepat ditemukan," tutupnya. []

Berita terkait
Warga Parangtritis sudah Hilang 7 Hari, Pencarian Dihentikan
Warga Parangtritis, Bantul, sudah hilang selama 7 hari saat menambang pasir di muara Opak. Basarnas mengentikan pencarian dengan hasil nihil.
Korban Hilang Sungai Cibeureum Cilacap Ditemukan Meninggal
Asep, korban hilang akibat perahui terbalik di Sungai Cibeureum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban insiden itu ada 2 orang.
Pria Hanyut Tersedot Pintu Air Sungai Kalibening Magelang
Seorang pria dilaporkan hanyut setelah diduga tersedot pintu air Sungai Kalibening Kota Magelang, Jawa Tengah. Pencarian masih dilakukan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.