Penampakan Perahu Tergulung Ombak di Kulon Progo

Ombak tinggi menerjang peraian Kulon Progo. Perahu nelayan terbawa arus ke tengah laut.
Perahu nelayan tergulung ombak di perairan selatan Jawa (Foto dok Sarlinmas Istimewa Glagah/Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Ombak besar pantai selatan menggulung satu perahu nelayan yang akan melaut, pada Senin 11 Mei 2020, pukul 06.00 WIB. Peristiwa yang terjadi di muara sungai Serang di Kalurahan Karangwuni ini menyebabkan perahu terbalik.

Selain perahu yang terbalik tersebut, juga ada dua perahu nelayan lainnya yang juga akan mencari ikan ke tengah laut. Namun saat ombak besar datang, dua perahu itu berhasil menghindar dengan berputar balik ke arah sungai Serang.

Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Glagah Aris Widiatmoko mengatakan, peristiwa itu terjadi saat perahu tersebut hendak melaut mencari ikan. Saat sedang berupaya menuju ke tengah laut, tiba-tiba ombak besar datang dan langsung menerjang perahu dan akhirnya terbalik. Beruntung, awak perahu bernama Pawit Laksana tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian.

Aris menjelaskan, anggota SAR yang mendapatkan laporan peristiwa ini langsung mendatangi lokasi. Dua orang awak perahu bernama Marto Tawin warga Cilacap dan Maryono warga Kedundang, Kapanewon Temon, berhasil menyelamatkan diri dan sudah berada di daratan.

Perahu, mesin dan jaring belum dapat dievakuasi, karena gelombang tinggi. Sangat berbahaya.

Sementara untuk perahu, masih terombang ambing di laut. "Anggota kami masih memantau dan menunggu air surut untuk membantu proses evakuasi. Berbahaya," ujar Aris di Glagah, Senin 11 Mei 2020.

Aris menjelaskan, gelombang laut selatan memang sedang tinggi. Rata-rata ketinggian antara 2,5 - 4 meter. Atas hal ini, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat ada potensi kenaikan gelombang dalam beberapa hari ke depan. "Mereka yang beraktivitas di kawasan pantai diharapkan juga perlu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Dia menambahkan, ombak laut bahkan sempat naik ke daratan di kawasan Pantai Trisik pada 9 Mei 2020. Beruntung hal ini tidak menimbulkan kerugian.

Sementara itu, Anggota Sarlinmas Rescue Istimewa Wilayah 5 Glagah, Marsudi mengatakan, akibat kejadian ini, kerugian yang dialami oleh awak perahu sekitar Rp 40 juta. "Perahu, mesin dan jaring belum dapat dievakuasi, karena gelombang tinggi. Sangat berbahaya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Sudarna membenarkan, ada peristiwa perahu terbalik tersebut. Korban berhasil selamat, hanya saja perahu hancur dan ada beberapa barang di perahu yang belum bisa dievakuasi.

Sudarna mengharapkan, nelayan lebih berhati-hati mengingat ombak besar sedang melanda laut Selatan Jawa. Mereka harus pandai-pandai melihat keadaan, terutama saat kondisi ombak tinggi seperti sekarang ini. "Nelayan juga harus tetap memakai alat keselamatan diri saat akan menangkap ikan," tuturnya. []

Berita terkait
Diterjang Ombak, 4 Pencari Ikan Jepara Hilang
Empat orang pencari ikan hilang diterjang ombak saat mencari ikan di perairan Guamanik, Kecamatan Donorejo Jepara.
Waspada Gelombang Empat Meter di Laut Maluku
Waspada terhadap gelombang tinggi dua meter hingga empat meter yang terjadi di sejumlah perairan laut Maluku.
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Selat Makassar
Hujan yang terus mengguyur wilayah Sulawesi Selatan khususnya Makassar membuat gelombang laut naik setinggi 2,5 meter.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.