Pemutilasi Rinaldi Harley Orang Cerdas, Tidak Sakit Jiwa

Guru Besar Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai pembunuh dan pemutilasi Rinaldi Harley Wismanu, adalah orang cerdas
Sosok Rinaldi Harley Wismanu, Korban Mutilasi Kalibata City (Foto: YouTube)

Jakarta - Guru Besar Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menanggapi kasus mutilasi soal temuan jasad Rinaldi Harley Wismanu (RHW) yang terpotong-potong ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, pada Rabu malam, 16 September 2020. 

Baginya, pelaku mutilasi adalah orang-orang yang cerdas, tidak sakit jiwa. Sebab, pelaku harus berpikir bagaimana caranya melakukan pembunuhan namun senyap tidak diketahui orang banyak. Setelah itu memotong tubuh manusia, yang tidak semua orang juga dapat melakukannya.

Kalau saya bilang mereka cerdas dalam rangka mampu membunuh, mampu memutilasi, mampu membuang jasad korbannya tanpa ketahuan oleh kita semua.

"Memang tidak pernah terjadi seperti itu (orang gila), jadi selalu ditemukan adalah orang-orang yang sehat. Bayangkan, dalam konteks mutilasi itu pekerjaan yang terukur lho itu, karena mesti membunuh yang tidak semua orang mampu. Kemudian dilakukan mutilasi yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Ada kemampuan tertentu yang tidak semua orang bisa melakukannya," kata Adrianus saat menjadi pembicara di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 17 September 2020.

Baca juga: Mutilasi RHW di Apartemen Kalibata Ada Jeda Waktu Tahunan

Adrianus secara tegas mengatakan, pelaku pembunuhan dengan cara memutilasi mayat harus memperhitungkan mulai dari proses, cara, lokasi, waktu, hingga memikirkan tempat dibuangnya jasad. 

"Kegiatan yang terukur. Kalau saya bilang mereka cerdas dalam rangka mampu membunuh, mampu memutilasi, mampu membuang jasad korbannya tanpa ketahuan oleh kita semua," ucapnya.

Menurut dia, pelaku mutilasi yang sudah tertangkap akan menjalani pemeriksaan mendalam terkait dengan dua hal. Pertama didalami mengenai situasi psikopatologik atau kepribadian yang berbeda. Dalam catatan Adrianus, sejauh ini ada sekitar 70 kasus mutilasi yang sudah terjadi di Indonesia.

"Dia tidak sakit jiwa, tapi berbeda. Kedua adalah psikotik atau kesakitjiwaan. Maka kesimpulannya dua. Pertama adalah pelakunya orang-orang yang waras, sehat, tidak ada indikasi kesakitjiwaan. Kedua, dilakukan dengan motif atau tujuan. Ada penyebabnya dan ada tujuannya," kata Adrianus.

Baca juga: Kenalan dari Tinder, Tubuh Rinaldi Dimutilasi Jadi 11 Bagian

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono membenarkan perihal penemuan mayat korban mutilasi di Apartemen Kalibata City. Dia mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh tim Polda Metro Jaya (PMJ).

Budi memastikan, penemuan mayat RHW merupakan pengembangan dari laporan orang hilang sejak 9 September 2020, dan dilaporkan ke PMJ pada 12 September 2020.

"Jadi ini pengembangan dari LP (laporan) orang hilang yang laporan di Polda," katanya.

Berdasarkan laporan kejadian orang hilang yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 12 September 2020 adalah Rinaldi Harley Wismanu (32 tahun). Korban dilaporkan hilang sejak 9 September 2020, dengan tempat kejadian di Apartemen Taman Sari Semanggi dan kantor Pancoran. []

Berita terkait
Kerabat Kenang RHW, Korban Mutilasi di Kalibata City
Hendro, salah seorang kerabat Rinaldi Harley Wismanu (RHW) yang dimutilasi mayatnya ditemukan di Apartement Kalibata City cerita soal sahabatnya.
Pemutilasi RHW Kalibata City Ditangkap di Depok
Polisi tangkap pelaku yang diduga kuat membunuh dan memutilasi Rinaldi Harley Wismanu (RHW) di Depok. Mayatnya ditemukan di Apartemen Kalibata City
Rinaldi Harley Wismanu Korban Mutilasi di Kalibata City
PMJ menyelidiki penemuan mayat seorang pria yang diduga kuat adalah Rinaldi Harley Wismanu, korban mutilasi ditemukan di Apartemen Kalibata City.