Pemuda Kulon Progo Beri WiFI Gratis Belajar Daring

Seorang pemuda di Kulon Progo berinisiatif menyediakan WiFi gratis untuk mendukung belajar daring siswa di sekitar rumahnya.
Sejumlah pelajar di Kulon Progo tengah memanfaatkan WiFi gratis untuk mendukung belajar daringnya. WiFI gratis ini disediakan Nur Vicky Al Amin, pemuda aktivis Women Crisis Center. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Nur Vicki Al Amin, 28 tahun, warga Kulon Progo, berinisiatif untuk menyediakan WiFi gratis bagi para pelajar yang tinggal di lingkungannya. Aksi sosial pemuda ini diharapkan menjadi solusi atas ragam kendala penerapan pembelajaran dalam jaringan (daring) 

Vicki, sapaan akrabnya, menuturkan pembelajaran daring yang saat ini jadi kebijakan pendidikan nasional di masa pandemi Covid-19 bukan tanpa kekurangan. Fakta menunjukkan banyak orang tua, khususnya dari kalangan kurang mampu, kesulitan untuk mendukung metode pembelajaran jarak jauh secara online itu.   

Tidak semua orang tua atau wali murid bisa menyediakan smartphone dan membelikan kuota internet. Belum lagi persoalan kekuatan jaringan untuk bisa mengakses internet yang sangat dipengaruhi kondisi geografis tempat tinggal siswa. 

Bahkan ada bapak yang terpaksa harus berbuat kriminal hanya untuk membelikan alat komunikasi tersebut.

Adanya sejumlah permasalahan itu mendorong Vicki berbuat lebih untuk membantu memecahkannya. Dia akhirnya tergerak untuk menyediakan fasilitas WiFi gratis untuk mendukung pembelajaran daring siswa.

"Latar belakang pekerjaan saya membuat saya tahu jika masih banyak sekali keluhan terkait pembelajaran jarak jauh atau online ini. Ada bapak yang kesulitan membelikan alat komunikasi untuk belajar online anaknya. Bahkan ada bapak yang terpaksa harus berbuat kriminal hanya untuk membelikan alat komunikasi tersebut," ucapnya, Senin 3 Agustus 2020.

Vicky tinggal di Padukuhan Kopat, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih tersebut. Ia lantas merelakan WiFi berlangganannya untuk dipakai siswa sekolah bahkan mahasiswa untuk belajar gratis tanpa dipungut biaya. 

Awalnya WiFi gratis tersebut untuk siswa sekolah di lingkungan sekitar. Namun akhirnya, aksesnya dibuka lebar untuk pelajar yang ada di wilayah luar Kulon Progo yang juga mengalami kesulitan.

Tak hanya itu, aktivis Women Crisis Center ini memasang pengumuman di media sosial dan juga di WhatsApp (WA)-nya. Mereka yang ingin belajar daring hanya perlu mengirim pesan WA dulu agar saat pembelajaran ada pendampingan, baik dari Vicki ataupun relawan lain. 

Pengumuman ini akhirnya menarik minat cukup banyak para pelajar untuk memanfaatkan WiFi gratis tersebut.

"Tercatat ada siswa SMP dari wilayah Tegiri, Kokap yang jauh-jauh datang hanya untuk belajar. Dia naik sepeda onthel dari Kokap dengan jarak enam sampai tujuh kilometer hanya untuk belajar di sini. Miris sekali," tuturnya.

Menurut dia, ide penyediaan WiFi gratis ini sudah muncul sejak awal pandemi. Namun baru bisa terealisasi pada dua minggu terakhir. Meski baru dibuka, minat siswa untuk belajar cukup tinggi. Dalam sehari bisa ada lima hingga delapan siswa yang datang untuk belajar daring. 

Mereka hanya perlu mematuhi aturan seperti tidak main game, mematuhi protokol kesehatan dan juga tidak menimbulkan berisik yang akan mengganggu tetangga.

"Kebetulan saya ada dua handphone, jadi saat ada yang tidak memiliki, saya bisa pinjami. Jika ada makanan ringan atau minum ala kadarnya juga saya keluarkan," ujarnya.

Baca juga: 

Vicki berharap, apa yang diperbuatnya ini bisa meringankan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sekolah. Jangan sampai pendidikan mereka terenggut oleh permasalahan yang dihadapi tersebut.

Sementara Itu, Nuri Rahmawati, 16 tahun, pelajar kelas XI di SMKN 2 Pengasih mengaku senang dengan adanya WiFi gratis yang disediakan oleh Vicki. Ia mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh karena rumahnya di wilayah Kedungtangkil cukup sulit untuk mendapat sinyal internat. 

Untuk mendapat sinyal guna mengerjakan dan mengirim tugas, Nuri harus keluar rumah agak jauh. "Saya harus ke wisata Tangkil Clift, untuk belajar," ungkap Nuri.

Dengan tersedinya WiFi gratis di rumah Vicki, Nuri merasa sangat terbantu. Terlebih ia bisa lebih mudah mengerjakan tugas dari sekolah karena ada yang mendampingi dan mengajari. []

Berita terkait
Pembatasan Free WiFi Cegah Corona di Kulon Progo
Berikut sejumlah titik free WiFi di Kulon Progo yang dibatasi untuk pencegahan kerumuman saat pandemi Corona.
Belajar Daring dengan Internet Murah di Yogyakarta
Kuota internet mahal saat belajar online kini sudah tidak dikeluhkan warga Bintaran, Kota Yogyakarta.
Ortu di Kudus Kewalahan Dampingi Anak Belajar Daring
Fenomena kebijakan pembelajaran daring di Kudus. Banyak ibu yang akhirnya emosional karena kewalahan dampingi anak belajar di rumah.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.